Menumpuknya sampah di drainase dan sungai seakan membuktikan bahwa sebelum terjadinya bencana banjir bandang sepekan silam, ternyata masyarakat Manado gemar ‘menabung’. Hal ini bukan isapan jempol belaka. Buktinya, hingga sekarang, sampah yang telah menjadi ‘tanda mata’ bencana tersebut masih belum bisa diangkut seluruhnya. Jadi ini sebagai pelajaran, dan mulai saat ini drainase dan sungai jangan lagi dijadikan celengan sampah – Indry Manembu.
Indry yang pada pertengahan tahun 2013 lalu berhasil menyabet gelar doktor di bidang ilmu kelautan, beranggapan bahwa bencana yang terjadi hendaknya dijadikan titik balik dari sebuah perubahan pola pikir dan perilaku seluruh lapisan masyarakat. Sebagai salah satu dari sekian banyak warga Kota Manado yang menjadi korban, dirinya mengaku sangat memahami dampak dari sampah. Selain mencemari lingkungan, juga dapat menyebabkan terjadinya banjir.
Pendapat tersebut diakuinya sedikit berhubungan dengan latar belakang ilmunya. Menurutnya, sampah yang lolos dari drainase dan sungai terbawa air pasang ke wilayah yang lebih rendah dapat menyebabkan pencemaran pantai dan laut. Meski keberadaannya tidak terlalu beresiko, akan tetapi tetap saja itu akan mengganggu ekosistem laut. Selain itu yang paling menonjol adalah tercemarnya pemandangan indah pantai dan laut di mata wisatawan. (Frangki Wullur)
Menumpuknya sampah di drainase dan sungai seakan membuktikan bahwa sebelum terjadinya bencana banjir bandang sepekan silam, ternyata masyarakat Manado gemar ‘menabung’. Hal ini bukan isapan jempol belaka. Buktinya, hingga sekarang, sampah yang telah menjadi ‘tanda mata’ bencana tersebut masih belum bisa diangkut seluruhnya. Jadi ini sebagai pelajaran, dan mulai saat ini drainase dan sungai jangan lagi dijadikan celengan sampah – Indry Manembu.
Indry yang pada pertengahan tahun 2013 lalu berhasil menyabet gelar doktor di bidang ilmu kelautan, beranggapan bahwa bencana yang terjadi hendaknya dijadikan titik balik dari sebuah perubahan pola pikir dan perilaku seluruh lapisan masyarakat. Sebagai salah satu dari sekian banyak warga Kota Manado yang menjadi korban, dirinya mengaku sangat memahami dampak dari sampah. Selain mencemari lingkungan, juga dapat menyebabkan terjadinya banjir.
Pendapat tersebut diakuinya sedikit berhubungan dengan latar belakang ilmunya. Menurutnya, sampah yang lolos dari drainase dan sungai terbawa air pasang ke wilayah yang lebih rendah dapat menyebabkan pencemaran pantai dan laut. Meski keberadaannya tidak terlalu beresiko, akan tetapi tetap saja itu akan mengganggu ekosistem laut. Selain itu yang paling menonjol adalah tercemarnya pemandangan indah pantai dan laut di mata wisatawan. (Frangki Wullur)