Kotamobagu – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dani Pontoh, menyoroti penggunaan simbol tertentu yang diduga identik dengan freemason dan illuminati dalam postingan instagram band indie asal Kotamobagu, yakni Zumi & Dua Lentera.
“Dalam berkesenian, harusnya dekat dengan hal-hal yang positif, jikalau ada yang identik dengan simbol-simbol tertentu yang negatif semacam ‘mata satu’ dan sebagainya, maka alangkah baiknya diubah dan yang bersangkutan (pihak band) harus memberikan klarifikasi,” ujarnya.
Sebelumnya, band indie asal kotamobagu yang digawangi zumi paputungan (vokalis, pencipta lagu), yogie kumangki (gitar), dan shinta paputungan (vokal), dalam postingan mereka di akun instagram @zumidandualentera, sempat mengunggah foto pria bersorban hitam yang hanya menampilkan ‘sebelah mata’.
Hal itu menampik reaksi para netizen, salah satunya pegiat dakwah fany mustafa yang menduga postingan band zumi & dua lentera tersebut mengandung ‘subliminal messages’ (pesan tersembunyi).
“Dalam buku yang saya baca, banyak pesan tersembunyi kelompok freemason yang muncul di media saat ini, yang tanpa disadari mempengaruhi alam bawah sadar orang yang melihat gambar tersebut,” ujar fany yang juga seorang ASN ini.
Netizen lainnya dalam sebuah grup whatsapp (wa) berkomentar, bahwa kejadian tersebut mirip seperti yang pernah dialami pentolan band Dewa 19, Ahmad Dhani.
“Dahulu, dewa 19 dan ahmad dhani pernah melakukan hal yang sama dan akhirnya yang bersangkutan mendapat hidayah, semoga band zumi & dua lentera ikut mendapat hidayah,” ujar netizen.
Salah satu personil band ini, yakni shinta fatimah paputungan ikut memberikan klarifikasi, soal kebenaran dugaan pesan tersembunyi dalam simbol tersebut.
“Begini, seni adalah tergantung interpretasi masing-masing penikmat, kami tidak bisa menjelaskan secara detail apa maksud kami karena itu bisa mengurangi estetika seni. Intinya, tidak ada maksud terselubung dalam postingan tersebut seperti yang dituduhkan. Menurut kami, itu hanya cocoklogi saja,” ujar Shinta.
Dirinya menambahkan, pihaknya tidak akan menghapus postingan gambar tersebut di instagram. “Toh, tidak merugikan siapa-siapa. Semua tergantung sudut pandang masing-masing orang,” tutupnya.
(zulfahmi)