Jakarta – Ketika orang mendengar istilah PR, mereka sering merasa bingung apakah PR tersebut? Setelah kita menjelaskan PR adalah Public Relation, barulah mereka mulai mengaitkan dengan hubungan komunikasi.
Pada dasarnya, setiap perusahaan khususnya di bidang komunikasi sangat membutuhkan tenaga kerja seorang PR. Ketika suatu organisasi mendapatkan suatu masalah, PR person akan langsung maju ke baris terdepan layaknya seorang prajurit untuk menghadapinya. Demikian hal ini dikatakan Consultant PR Praxis, Fellicia Fey kepada beritamanado.
Berikut ini, hasil wawancara beritamanado:
1. Bagaimana Perasaan Anda Dengan Pekerjaan Yang Anda Geluti Sekarang?
Saya merasa senang dapat menggeluti bidang Public Relations karena passion saya disini dan sewaktu kuliah dulu saya mengambil jurusan ini. Terlebih, saya dapat bekerja di sebuah perusahaan konsultan Public Relations dengan beberapa klien dari berbagai bidang, sebut saja Citibank, Putera Sampoerna Foundation, BTPN, Mandala, dan Tiger Airways. Hal ini membuka peluang bagi saya untuk belajar dan terjun secara langsung sebagai seorang praktisi PR. Memiliki klien dari berbagai bidang merupakan sebuah hal yang menarik, saya mendapatkan berbagai pengalaman dan pelajaran berharga sebagai seorang praktisi PR.
2. Bisakah Saya Mengetahui salah satu hobi anda?
Saya suka menulis dan membaca. Selain itu, saya senang menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih. Memiliki sedikit waktu dan menghabiskannya dengan orang-orang terkasih meski hanya dengan berjalan-jalan singkat, mengobrol, tertawa dan bertukar pikiran sangat baik bagi kesehatan kita. Waktu yang terbatas menjadi waktu yang berkualitas. It’s not about the quantity, but it’s about the quality.
3. Apakah Anda mempunyai pekerjaan lain selain pekerjaaan pertama yang anda geluti?
Untuk saat ini belum. Saya masih fokus dan menikmati peran saya sebagai konsultan di Praxis.
4. Apakah Sebagai PR Consult, mempengaruhi tugas anda sebagai seorang perempuan?
Tidak. Saya tinggal sendiri di Jakarta dan hal ini membuat saya harus mandiri sebagaimana layaknya perempuan. Justru dengan pekerjaan saat ini, saya semakin dewasa dan feminin sebagai seorang wanita.
5. Apakah anda punya tips-tips yang mungkin bisa di Bagikan?
Saya adalah seorang wanita yang memiliki prinsip “Be your best self, do the job you love, and you will never have to work a day in your life.” Bersyukur atas setiap hal yang kita miliki, dan jangan mudah tumbang dengan tantangan yang ada. Bila jatuh, jangan terlalu lama berkelut dalam kejatuhan itu, harus cepat bangkit kembali.
6. Biasanya Masalah apa yang sering anda temui sebagi seorang PR Consult?
Setiap masalah selalu saya anggap sebagai tantangan dan saya menyukai tantangan. Tantangan menjadi sesuatu yang menarik layaknya sebuah rubik (mainan) yang harus diselesaikan. Salah satu tantangan yang kadang kala dihadapi adalah ketika saya memiliki kesempatan untuk mengadakan event dari kota yang satu ke kota lain. Dibutuhkan stamina dan persiapan yang baik, serta media relations yang kuat. Hal tersebut harus dipertahankan.
7. Seberapa besar peran rekan-rekan anda dalam membantu?
Bekerja dalam sebuah konsultan PR adalah bekerja dengan rekan-rekan satu tim. Kita terbagi dalam beberapa tim, dan kita saling menopang dalam menyelesaikan sebuah project. Saya bersyukur memiliki rekan-rekan tim yang solid di Praxis dan saya sangat berterima kasih memiliki mereka semua sebagai rekan tim yang baik.
8. Selain memberikan rasa nyaman terhadap client,apakah ada tips-tips lain yang membuat pelanggan begitu betah menggunakan jasa anda?
Salah satu hal yang penting untuk disadari sebagai praktisi humas adalah memiliki hubungan yang baik dengan rekan-rekan media dan jurnalis. Saya senang dapat berteman dengan banyak teman jurnalis dari berbagai media di berbagai kota. Hubungan pertemanan yang dijalin baik dengan teman-teman jurnalis membuat kepercayaan klien meningkat kepada kami.
9. Apakah Harapan Anda Kedepannya?
Saya berharap saya dapat mengembangkan diri saya lebih baik lagi sebagai seorang praktisi PR dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perusahaan saya, Praxis.
Jakarta – Ketika orang mendengar istilah PR, mereka sering merasa bingung apakah PR tersebut? Setelah kita menjelaskan PR adalah Public Relation, barulah mereka mulai mengaitkan dengan hubungan komunikasi.
Pada dasarnya, setiap perusahaan khususnya di bidang komunikasi sangat membutuhkan tenaga kerja seorang PR. Ketika suatu organisasi mendapatkan suatu masalah, PR person akan langsung maju ke baris terdepan layaknya seorang prajurit untuk menghadapinya. Demikian hal ini dikatakan Consultant PR Praxis, Fellicia Fey kepada beritamanado.
Berikut ini, hasil wawancara beritamanado:
1. Bagaimana Perasaan Anda Dengan Pekerjaan Yang Anda Geluti Sekarang?
Saya merasa senang dapat menggeluti bidang Public Relations karena passion saya disini dan sewaktu kuliah dulu saya mengambil jurusan ini. Terlebih, saya dapat bekerja di sebuah perusahaan konsultan Public Relations dengan beberapa klien dari berbagai bidang, sebut saja Citibank, Putera Sampoerna Foundation, BTPN, Mandala, dan Tiger Airways. Hal ini membuka peluang bagi saya untuk belajar dan terjun secara langsung sebagai seorang praktisi PR. Memiliki klien dari berbagai bidang merupakan sebuah hal yang menarik, saya mendapatkan berbagai pengalaman dan pelajaran berharga sebagai seorang praktisi PR.
2. Bisakah Saya Mengetahui salah satu hobi anda?
Saya suka menulis dan membaca. Selain itu, saya senang menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih. Memiliki sedikit waktu dan menghabiskannya dengan orang-orang terkasih meski hanya dengan berjalan-jalan singkat, mengobrol, tertawa dan bertukar pikiran sangat baik bagi kesehatan kita. Waktu yang terbatas menjadi waktu yang berkualitas. It’s not about the quantity, but it’s about the quality.
3. Apakah Anda mempunyai pekerjaan lain selain pekerjaaan pertama yang anda geluti?
Untuk saat ini belum. Saya masih fokus dan menikmati peran saya sebagai konsultan di Praxis.
4. Apakah Sebagai PR Consult, mempengaruhi tugas anda sebagai seorang perempuan?
Tidak. Saya tinggal sendiri di Jakarta dan hal ini membuat saya harus mandiri sebagaimana layaknya perempuan. Justru dengan pekerjaan saat ini, saya semakin dewasa dan feminin sebagai seorang wanita.
5. Apakah anda punya tips-tips yang mungkin bisa di Bagikan?
Saya adalah seorang wanita yang memiliki prinsip “Be your best self, do the job you love, and you will never have to work a day in your life.” Bersyukur atas setiap hal yang kita miliki, dan jangan mudah tumbang dengan tantangan yang ada. Bila jatuh, jangan terlalu lama berkelut dalam kejatuhan itu, harus cepat bangkit kembali.
6. Biasanya Masalah apa yang sering anda temui sebagi seorang PR Consult?
Setiap masalah selalu saya anggap sebagai tantangan dan saya menyukai tantangan. Tantangan menjadi sesuatu yang menarik layaknya sebuah rubik (mainan) yang harus diselesaikan. Salah satu tantangan yang kadang kala dihadapi adalah ketika saya memiliki kesempatan untuk mengadakan event dari kota yang satu ke kota lain. Dibutuhkan stamina dan persiapan yang baik, serta media relations yang kuat. Hal tersebut harus dipertahankan.
7. Seberapa besar peran rekan-rekan anda dalam membantu?
Bekerja dalam sebuah konsultan PR adalah bekerja dengan rekan-rekan satu tim. Kita terbagi dalam beberapa tim, dan kita saling menopang dalam menyelesaikan sebuah project. Saya bersyukur memiliki rekan-rekan tim yang solid di Praxis dan saya sangat berterima kasih memiliki mereka semua sebagai rekan tim yang baik.
8. Selain memberikan rasa nyaman terhadap client,apakah ada tips-tips lain yang membuat pelanggan begitu betah menggunakan jasa anda?
Salah satu hal yang penting untuk disadari sebagai praktisi humas adalah memiliki hubungan yang baik dengan rekan-rekan media dan jurnalis. Saya senang dapat berteman dengan banyak teman jurnalis dari berbagai media di berbagai kota. Hubungan pertemanan yang dijalin baik dengan teman-teman jurnalis membuat kepercayaan klien meningkat kepada kami.
9. Apakah Harapan Anda Kedepannya?
Saya berharap saya dapat mengembangkan diri saya lebih baik lagi sebagai seorang praktisi PR dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perusahaan saya, Praxis.