Kupang – Pengembangan energi terbarukan tidak saja menjawab permasalahan krisis energi yang terjadi di Indonesia saat ini. Namun juga, bisa mendukung dunia dalam pencegahan global warming dikarenakan energy terbarukan sangat ramah lingkungan.
“Mengingat energy yang berasal dari fosil (BBM) akan habis di tahun 2025. Sudah saatnya Indonesia mengembangkan energy terbarukan seperti menggunakan tenaga surya / matahari, air dan angin. Oleh karena itu saya sangat mendukung pembuatan demo Plant Smart Micro Grid. Karena ini merupakan teknologi masa depan yang sangat ramah lingkungan dan dapat menjadi solusi terhadap krisis energy yang terjadi saat ini,” kata Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta ketika selesai meresmikan demo “Plant Smart Micro Grid” di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (2/6).
Selanjutnya Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat itu mengatakan bahwa demo “Plant Smart Micro Grid” merupakan pendekatan baru dan pertama di Indonesia untuk mengoperasikan sistem tenaga listrik yang memanfaatkan teknologi komunikasi, komputer, dan cyber.
“Inisiatif dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) ini bagus dan yang pertama di Indonesia. Karena melalui demo “Plant Smart Micro Grid” ini mampu mengintegrasikan dan mengatur pemanfaatan berbagai pembangkit listrik energi terbarukan baik energi surya, angin, air, biomassa dan diesel,” tambah Gusti.
Perlu diketahui bahwa Smart Grid yang telah diresmikan oleh Menegristek tersebut didukung berbagai teknologi maju baik peralatan elektronik maupun piranti teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Sementara itu, Kepala BPPT Marzan A Iskandar mengatakan, smart grid ini merupakan pendekatan baru untuk mengoperasikan sistem tenaga listrik yang memanfaatkan teknologi komunikasi, komputer dan cyber dalam menyalurkan energi listrik di masa datang.
“Implementasi Smart Grid akan memberi keuntungan yang lebih besar karena jumlah pembangkit terbarukan dan unit penyimpan yang terdistribusi dan terintegrasi meningkat, efisiensi meningkat, biaya operasional menurun, keandalan meningkat dan emisi CO2 menurun. Dan semoga ini menjadi percontohan yang mengintegrasikan energi surya, mikro hidro, dan pembangkit diesel yang dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar diesel yang banyak digunakan di daerah terpencil seperti Sumba Barat Daya,” tambah Marzan.
Acara peresmian demo Plant Smart Micro Grid itu dihadiri Dirut PLN, Nur Pamudji, Bupati Sumba Barat Daya, Kornelius Kodi Mete, Bupati SumbaTengah, Drs. Umbu Sappi Pateduk, staf Khusus Menegristek Bidang Media Massa dan Daerah, Gusti Nurpansyah, Staf Ahli Menegristek Bidang Energi dan Material Maju, Dr. Agus R Hoetman, M.T dan pejabat terkait lainnya. (*/edit jerry)