Tagulandang-Kasihan nasib 20 kepala keluarga di Kampung Minanga Kecamatan Tagulandang Utara. Helatan agenda politik membuat mereka jatuh jadi korban kesewenang-wenangan.
“Ada sekitar 20 keluarga di Kampung Minanga tidak bisa mendapatkan jatah minyak tanah, mereka ditolak pihak pangkalan padahal sebenarnya dijatahi 4 liter per kepala keluarga,” sebut Enos Salindeho, warga setempat, Kamis (25/4).
Mengapa sampai tidak bisa membeli bahan bakar, padahal mereka juga akan membayar sama dengan yang lainnya. “Itu karena mereka hadir di pelantikan tim sukes Salera (Salindeho-Kuera, red),” jawab Enos.
Memang dua hari sebelumnya, Rabu (23/4), pasangan yang diusung Partai Golkar dan beberapa Parpol lainnya hadir di Minanga untuk melaksanakan pelantikan tim pemenangan. Kala itu ratusan warga Minanga berbondong datang melihat dan mendengar langsung pembekalan yang disampaikan Bu Winsu dan Kaka’ Piet, sapaan akrab Salindeho dan Kuera. Rupa-rupanya itulah hal ikhwal sehingga mereka ditolak mendapatkan jatah minyak tanah bersubsidi.
“Hak masyarakat dipasung, karena distribusi minyak tanah di Tagulandang dan Biaro cuma dikuasai pihak tertentu, bahkan kalau bisa dibilang dikuasai warna tertentu saja,” cetus Enos.
Soal ini, wakil ketua DPRD Sitaro Elians Bawole meminta rakyat Tagulandang jangan jadi korban politis. Kesejahteraan warga harus menjadi yang terdepan, bukan kepentingan kelompok tertentu saja.
“Ini akan menjadi perhatian kami untuk segera dicari penyelesaiannya, kami ingatkan kepada penyalur bahan bakar di Tagulandang jangan berbuat seenaknya, sekarang kita hidup di alam merdeka, bukan masa penjajahan,” tegas politisi muda milik Gerindra itu. (alf)
Tagulandang-Kasihan nasib 20 kepala keluarga di Kampung Minanga Kecamatan Tagulandang Utara. Helatan agenda politik membuat mereka jatuh jadi korban kesewenang-wenangan.
“Ada sekitar 20 keluarga di Kampung Minanga tidak bisa mendapatkan jatah minyak tanah, mereka ditolak pihak pangkalan padahal sebenarnya dijatahi 4 liter per kepala keluarga,” sebut Enos Salindeho, warga setempat, Kamis (25/4).
Mengapa sampai tidak bisa membeli bahan bakar, padahal mereka juga akan membayar sama dengan yang lainnya. “Itu karena mereka hadir di pelantikan tim sukes Salera (Salindeho-Kuera, red),” jawab Enos.
Memang dua hari sebelumnya, Rabu (23/4), pasangan yang diusung Partai Golkar dan beberapa Parpol lainnya hadir di Minanga untuk melaksanakan pelantikan tim pemenangan. Kala itu ratusan warga Minanga berbondong datang melihat dan mendengar langsung pembekalan yang disampaikan Bu Winsu dan Kaka’ Piet, sapaan akrab Salindeho dan Kuera. Rupa-rupanya itulah hal ikhwal sehingga mereka ditolak mendapatkan jatah minyak tanah bersubsidi.
“Hak masyarakat dipasung, karena distribusi minyak tanah di Tagulandang dan Biaro cuma dikuasai pihak tertentu, bahkan kalau bisa dibilang dikuasai warna tertentu saja,” cetus Enos.
Soal ini, wakil ketua DPRD Sitaro Elians Bawole meminta rakyat Tagulandang jangan jadi korban politis. Kesejahteraan warga harus menjadi yang terdepan, bukan kepentingan kelompok tertentu saja.
“Ini akan menjadi perhatian kami untuk segera dicari penyelesaiannya, kami ingatkan kepada penyalur bahan bakar di Tagulandang jangan berbuat seenaknya, sekarang kita hidup di alam merdeka, bukan masa penjajahan,” tegas politisi muda milik Gerindra itu. (alf)