Tondano, BeritaManado.com — Beberapa hari lalu, ada pemandangan tidak lazim di kompleks pekuburan Kelurahan Rinegetan Kecamatan Tondano Barat dalam pemakaman jenazah dengan Protap COVID-19.
Biasanya tim gugus tugas ataupun relawan hanya terdiri oleh petugas laki-laki, namun saat itu agak berbeda suasananya dengan kehadiran figur perempuan yaitu Bidan Meiva Waroka yang kesehariannya bertugas di Puskesmas Koya Kecamatan Tondano Selatan.
Kehadiran Bidan Meiva Waroka pun tidak sekedar jadi pelengkap, akan tetapu punya peran sentral, karena dipercayakan memberikan petunjuk kepasa tim relawan COVID-19 Kelurahan Rinegetan yang betseragam lengkap Alat Pelindung Diri (APD) serba putih.
Pengakuan yang dirangkum dari berbagai sumber mengungkapkan bahwa Bidan identik dengan seorang perempuan, nanun Meiva Waroka adalah Bidan yang luar dari biasanya
Apapun masalah kesehatan yang hadir ditengah masyarakat, pasti Bidan Meiva Waroka hadir untuk melakukan tindakan mulai dari promosi, preventif, kuratif, rehabilitasi.
Bagi yang bermasalah kesehatan tak pandang Itu bayi baru lahir, sampai mereka yang tutup usia, terbukti dimasa Pandemi COVID-19, ia selalu hadir dengan keterpanggilan tugas pelayanannya di tengah-tengah masyarakat.
Bidan dan sekaligus sebagai perempuan pertama yang masuk dalam Gugus Tugas COVID-19 Puskesmas Koya ini bukan hanya menelusuri dan memutuskan penyebaran COVUD-19, tapi turut jadi Tim Relawan Pemakaman Protap COVID-19 yang ada diwilayah kerja Puskesmas Koya.
Kehadirannya tanpa rasa takut, ragu dan malu, beliau saat ini merawat kurang lebih 7 orang pasien yang saat ini terpapar dengan COVID-19, dirumah masing-masing pasien tersebut.
Kika ada kematian pasien ODP, PDP, OTG, maka beliau turut membantu dalam hal pendampingan penggalian liang kubur, pengangkatan eti jenazah, memasukkan peti kedalam liang lahat sampai pengecoran kuburan.
Semenjak Hadirnya COVID-19 di wilayah kerjanya, beliau sudah bergabung ditim COVID-19 dan sangat terpanggil menjalani semua kepercayaan pemerintah baginya, serta demi nusa dan bangsa, meskipun raga taruhannya demi raga yang lain.
“Ini risiko pekerjaan di dunia kesehatan, simana nyawa siap dikorbankan demi nyawa yang lain. Dua anak saya juga Refa Kuron dan Natalia Kuron mengabdikan diri mereka dalam penanganan COVID-19,” ungkap Bidan Meiva Waroka.
Ditambahkannya, Refa Kuron dipercayakan Tuhan sebagai Tim Gugus Tugas COVID-19 di RSUD Sam Ratulangi yang bersinas di ruang isolasi, sementara sang adik Natalia Kuron dinas di UGD Rumah Sakit Bethesda Tomohon.
Camat Tondano Selatan selaku penanggung jawab wilayah pusat pemerintahan Kabupaten Minahasa mengatakan bahwa apa yang dilakukan Bidan Meiva Waroka sangat memberi inspirasi.
“Kiranya senantiasa diberkati tugas dan pelayanannya sehari-hari, khususnya dalam membantu pemerintah menangani wabah COVID-19 ini. Bidan Meiva merupakan perempuan bermental baja, berhati hamba dan masih banyak lagi yang bisa dijuluki,” kata Camat Robert Ratulangi, Minggu (19/7/2020).
Sebagaimana diketahui, Bidan Meiva E Warokka STh STr Keb merupakan alumni Poltekes Kemenkes Manado yang tahun 2019 lalu meraih gelar cumlaude saat diwisuda Sarjana Kebidanan di Gedumg Lion Place Manado serta terpilih jadi bidan teladan 2019 Provinsi Sulawesi Utara.
(Frangki Wullur)