Jakarta, BeritaManado.com — Mendidik anak harus kompak dan itu juga merupakan tanggung jawab dua pihak yaitu suami dan istri secara bersama dalam satu keluarga.
Menurut Senator RI DR Maya Rumantir MA PhD, bahwa sepasang suami istri harus memiliki dasar yang kuat untuk melakukan pekerjaan mulia mendidik dan membesarkan anak-anaknya.
“Itu adalah bagaimana kita sebagai keluarga Kristen menempatkan kasih Tuhan sebagai kiblat dari segala upaya untuk membangun keluarga, dimana didalamnya sudah termasuk tanggung jawab mendidik anak,” kata Senator Maya Rumantir.
Anggota DPD RI/MPR RI di Komite III yang membidangi pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, ketenagakerjaan, pemuda dan olahraga, kesehatan, pariwisata ini dalam sebuah acara Seminar Parenting via zoom beberapa waktu lalu, Senator Maya Rumantir menjadi pembicaranya.
Dalam diskusi sekaligus penyampaian materi, Maya Rumantir menekankan bahwa baik suami maupun istri harus mengambil peran masing-masing sebagai orangtua, meskipun ada kesibukan tersendiri.
“Semua tugas dan tanggung jawab sebagai orangtua dari keluarga Kristen berakar dari firman Tuhan. PEngalaman kami keluarga dalam menjalankan tugas sebagai ayah dan ibu yaitu kasih yang didasari oleh firman Tuhan,” ungkapnya.
Hal yang tidak dapat dipungkiri dalam keluarga yaitu perbedaan karakter seami dan istri, namun Senator Maya Rumantir mengatakan bahwa untuk menyatukannya dibutuhkan kesadaran akan tanggung jawab yang sama memndidik anak-anak.
Posisi seorang istri sebagai penolong suami harus punya spesifikasi khusus yaitu memiliki keintiman dengan Tuhan dan menjadi pendoa bagi keluarga dan dihidupi dalam kesibukan sehari-hari.
“Seorang istri ketika bangun pagi jangan dulu sibuk di dapur menyiapkan hidangan untuk keluarga, akan tetapi berdoa terlebih dahulu bagi seluruh anggota keluarga. Dengan doa itu, semua potensi perselisihan dan pertengkaran di rumah bisa dihindari. Pentin juga bagi istri untuk menempatkan diri sebagai probadi yang selalu mengedepankan sikap pengertian,” jelasnya.
Disinggung mengenai hal-hal yang mendasari kekompakan orangtua dalam mendidik anak, dikatakan Maya Rumantir bahwa kasih Tuhan harus ditempatkan sebagai perekat relasi suami dan istri dan tentu saja janji suci pernikahan yang diikat dalam sebuah komitmen.
“Masalah-masalah di dalam keluarga tak jarang terjadi karena komitmen bersama itu dilanggar. Maka dari itu, perbedaan pandangan cara mengasuh anak tetap harus mendasarinya dengan hukum-hukum Tuhan. Yang harus diyakini yaitu bahwa pasanga kita adalah berasal dari Tuhan,” ujarnya.
Dalam hal menentukan aturan-aturan di tengah-tengah keluarga, tidak ada yang terlalu dominan, hanya saja semuanya harus dikembalikan pada bagaimana masing-masing menjalankan perannya.
Untuk memperkuat sendi-sendi kehidupan keluarga, maka sudah seharusnya bagi keluarga Kristen terus mengedepankan persamaan-persamaan yang ada sebagai pengikut Kristus dan tidak menjadikan perbedaa sebagai halangan untuk menjalankan tanggung jawab sebagai orangtua.
“Harapan dari apa yang dilakukan sebagai orangtua tentu saja bagaimana menciptakan generasi yang tetap akrab dengan Tuhan, tanpa harus mengabaikan pengembangan potensi diri atau talenta dalam relasi dengan orang lain. Selain itu, khusus bagi pasutri bahwa sangat penting untuk mempertahankan keintiman dalam masa-masa sulit seperti Pandemi COVID-19,” harapnya.
(Frangki Wullur)