Manado, BeritaManado.com – Maraknya kasus prostitusi yang melibatkan anak muda usia sekolah dan kuliah akhir-akhir ini harusnya menjadi suatu undangan bagi pemerintah (termasuk aparat keamanan dan ketertiban masyarakat), penyelenggara institusi pendidikan, lembaga agama, penyedia layanan penginapan seperti hotel, wisma, rumah kost, bahkan setiap keluarga untuk menanggapinya.
Hal ini dikatakan Alter Wowor salah satu Dosen Ilmu Agama Kristen (IAKN) Manado, saat diwawancarai BeritaManado.com, kamis (12/3/2020).
“Ini harus ditanggapi serius oleh semua elemen masyarakat,” kata Alter Wowor.
Lanjut Alter Wowor, sejumlah penggerebakan yang mendapati para anak muda sebagai pelaku prostitusi, baik sebagai penyedia layanan maupun pengguna layanan, harusnya juga mendapatkan sorotan khusus dari berbagai pihak.
“Tentu saja banyak faktor yang melatarbelakangi kenapa para anak muda di Manado dan sekitarnya, sampai terlibat dengan perilaku yang dianggap tabu oleh komunitas masyarakat Indonesia ini,” ujar Alter Wowor yang juga pernah menjabat Kaprodi di IAKN.
Selanjutnya Alter wowor mengatakan, pergaulan, kebutuhan hidup, kemudahan akses, ketidakharmonisan keluarga, dan lemahnya pengawasan merupakan sejumlah faktor yang melatarbelakangi terjadinya praktik prostitusi, dan tentu saja masih banyak faktor penyebab lainnya.
“Oleh sebab itulah, untuk menanggapi keresahan itu diperlukan peran serta partisipasi semua elemen masyarakat untuk terlibat dalam rangka mengurai dan menjawab masalah ini,” ucap mantan ketua cabang GMKI Manado masa bakti 2017-2019.
Alter Wowor menambahkan, tanggung jawab atas masalah ini tentu saja tidak boleh hanya dialamatkan kepada pemerintah sebagai perumus dan eksekutor kebijakan publik.
“Jika pemerintah dan masyarakat permisif terhadap permasalahan seperti ini, bisa dipastikan dalam rentangan waktu tertentu, kultur dan gaya hidup masyarakat di Manado dan sekitarnya akan mengalami pergeseran,” bebernya
Lanjut Arter, apalagi penggunaan media sosial sebagai instrumen penghubung antara “penjual” dan “pembeli” menjadikan permasalahan prostitusi ini semakin kompleks, dalam artian potensi terjadinya praktik prostitusi menjadi lebih mudah dan sulit diprediksi di mana lokasi, waktu, serta berbagai faktor lainnya.
Mengapa permasalahan prostitusi di kalangan anak muda harus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak? Setidaknya ada sejumlah hal yang menjadi alasan representatif.
“Pertama, demi mencegah bertambahnya penderita penyakit menular, yang kedua demi menjaga mentalitas hidup yang sehat dan baik bagi anak muda sebagai penerus bangsa, dan yang ketiga mencegah bertambahnya keluarga yang cerai karena salah satu pasangan kedapatan terlibat dalam tindakan prostitusi. Keempat, meningkatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam kerjasama memberantas permasalahan sosial yang meresahkan,” tandas Awo sapaan akrabnya.
(HardinanSangkoy)