Manado – Pemilihan Umum Legislatif (Pemilu) tidak lama lagi digelar. Tanggal 9 April mendatang merupakan hari penentuan 5 tahun Kota Manado kedepannya.
Selain himbauan maupun ajakan tidak Golongan Putih (Golput) sebutan bagi mereka yang tidak memilih, seruan dukungan untuk Caleg yang pro rakyat terus digaungkan masyarakat.
“Kota Manado butuh wakil rakyat yang tidak sekedar modal tampang, sering obral janji dan munafik. Tapi masyarakat membutuhkan Caleg yang tegas dan berkomitmen,” tutur Anggrainy Rotti, pemudi Kelurahan Bahu.
Menurutnya, jika wakil rakyat memiliki ketegasan yang tinggi dan memegang penuh komitmen yang dibangun bersama warga, dalam membangun Kota Manado bersama pemerintah, tidak akan terjadi asas pemanfaatan dan kepentingan politik yang kotor.
“Kami melihat jika ada persoalan yang mencuat melalui media, khususnya tudingan atau kritikan anggota dewan, kerap tidak bertahan lama. Tapi bukan karena masalahnya selesai, melainkan terjadi deal politik antara oknum di DPRD dan pemerintah. Hal ini yang kami tidak inginkan. Kami butuh wakil rakyat yang kosisten menyelesaikan masalah dengan tujuan murni bukan kepentingan terselubung,” tegas mahasiswi semester akhir disalah satu fakultas di Unsrat ini. (leriandokambey)
Manado – Pemilihan Umum Legislatif (Pemilu) tidak lama lagi digelar. Tanggal 9 April mendatang merupakan hari penentuan 5 tahun Kota Manado kedepannya.
Selain himbauan maupun ajakan tidak Golongan Putih (Golput) sebutan bagi mereka yang tidak memilih, seruan dukungan untuk Caleg yang pro rakyat terus digaungkan masyarakat.
“Kota Manado butuh wakil rakyat yang tidak sekedar modal tampang, sering obral janji dan munafik. Tapi masyarakat membutuhkan Caleg yang tegas dan berkomitmen,” tutur Anggrainy Rotti, pemudi Kelurahan Bahu.
Menurutnya, jika wakil rakyat memiliki ketegasan yang tinggi dan memegang penuh komitmen yang dibangun bersama warga, dalam membangun Kota Manado bersama pemerintah, tidak akan terjadi asas pemanfaatan dan kepentingan politik yang kotor.
“Kami melihat jika ada persoalan yang mencuat melalui media, khususnya tudingan atau kritikan anggota dewan, kerap tidak bertahan lama. Tapi bukan karena masalahnya selesai, melainkan terjadi deal politik antara oknum di DPRD dan pemerintah. Hal ini yang kami tidak inginkan. Kami butuh wakil rakyat yang kosisten menyelesaikan masalah dengan tujuan murni bukan kepentingan terselubung,” tegas mahasiswi semester akhir disalah satu fakultas di Unsrat ini. (leriandokambey)