Manado – Kenaikan harga sejumlah bahan pokok jelang bulan puasa ini diakibatkan kepanikan yang terjadi di kalangan masyarakat. Ketakutan akan kelangkaan dan harga bahan-bahan yang terus melonjak menjadi alasan utama terjadinya ‘panic buying’ di masyarakat.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Manado, Lily Binti mengatakan, panic buying terbukti setelah pihaknya melakukan pantauan ke sejumlah pasar tradisional. Berdasarkan kunjungannya itu, kenaikan terjadi pada sejumlah komoditas pertanian, seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, wortel, dan tomat.
Lanjut kata Politisi Golkar ini, harga telur dan daging ayam pun turut melonjak belakangan ini. “Ada panic buying, khususnya pada beberapa komoditas pangan. Ini sudah kami kroscek ke sejumlah sektor pangan,” ujar Binti kepada beritamanado.
Menuturkan, kenaikan harga sejumlah komoditas saat jelang bulan puasa ini merupakan fenomena yang sering terjadi. Ia pun menilai, meningkatnya permintaan barang-barang tidak bisa dipersalahkan mengingat pola belanja masyarakat yang seperti itu. (risat)
Manado – Kenaikan harga sejumlah bahan pokok jelang bulan puasa ini diakibatkan kepanikan yang terjadi di kalangan masyarakat. Ketakutan akan kelangkaan dan harga bahan-bahan yang terus melonjak menjadi alasan utama terjadinya ‘panic buying’ di masyarakat.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Manado, Lily Binti mengatakan, panic buying terbukti setelah pihaknya melakukan pantauan ke sejumlah pasar tradisional. Berdasarkan kunjungannya itu, kenaikan terjadi pada sejumlah komoditas pertanian, seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, wortel, dan tomat.
Lanjut kata Politisi Golkar ini, harga telur dan daging ayam pun turut melonjak belakangan ini. “Ada panic buying, khususnya pada beberapa komoditas pangan. Ini sudah kami kroscek ke sejumlah sektor pangan,” ujar Binti kepada beritamanado.
Menuturkan, kenaikan harga sejumlah komoditas saat jelang bulan puasa ini merupakan fenomena yang sering terjadi. Ia pun menilai, meningkatnya permintaan barang-barang tidak bisa dipersalahkan mengingat pola belanja masyarakat yang seperti itu. (risat)