Jakarta — Polemik soal keturunan warga Minahasa berasal dari Dinasti Han seperti yang ditulis dalam buku karya William Boseke akhirnya bisa terjawab dalam suatu seminar yang digelar Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK).
Seminar yang menghadirkan William Boseke selaku pembahas pertama serta Dr Benny Matindas dan Dr Jerry Logahan masing-masing pembahas kedua dan ketiga, berlangsung hangat namun suasana penuh keakraban dengan dimoderatori John Puah.
Dalam pembahasannya Boseke mengakui bahwa sebagai penulis dirinya bukanlah akademisi atau sejarawan.
“Saya bukan akademisi apalagi seorang ahli sejarah. Saya hanya pengusaha yang ingin menggali asal usul orang Minahasa,” tukas Boseke dalam pembahasannya.
Penanggap Dr A Waworuntu yang merupakan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) menyampaikan, meski buku Penguasa Dinasti Han Leluhur Minahasa belum dapat dikategorikan suatu karya ilmiah namun mengapresiasi tulisan tersebut.
“Memang buku ini masih banyak kekurangan. Terlebih tidak memberikan referensi yang memadai sebagi buku ilmiah ataupun sejarah. Namun saya memberikan apresiasi kepada pak Boseke sudah berjerih payah membuat buku ini,” ungkap Waworuntu yang merupakan ahli bahasa Cina.
Hal senada juga diutarakan Dr Yuda Tangkilisan, dosen UI yang juga ahli sejarah, menurutnya meski buku karya Boseke belum dapat dikategorikan buku ilmiah sejarah namun ia memberikan apresiasi dan pujian.
Bahkan menurut Tangkilisan, buku karya Boseke merangsang dirinya untuk membuat buku sejarah Minahasa.
“Buku karya Boseke membuat saya terpanggil untuk membuat buku sejarah tentang Minahasa, tanah leluhur saya,” tukas Tangkilisan.
Meski tidak hadir, pembicara Dr Benny Jozua Mamoto menyampaikan tulisannya tentang kepeduliannya terhadap sejarah dan budaya Minahasa.
Bahkan Mamoto lewat Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara telah mempelopori penerbitan kamus bahasa daerah Minahasa.
Seminar dibuka Ketua Umum KKK Angelica Tengker yang memberikan apresiasi terhadap kegiatan seminar.
Bahkan secara khusus memberikan penghargaan kepada William Boseke yang juga merupakan pengurus KKK dibidang budaya.
Turut mendampingi Angelica, Sekjen KKK Michael Lakat, Bendahara Umum Revlie Mandagie juga Tonaas Tua Wangko Papendengan Benny Tengker.
(***/rds)
Jakarta — Polemik soal keturunan warga Minahasa berasal dari Dinasti Han seperti yang ditulis dalam buku karya William Boseke akhirnya bisa terjawab dalam suatu seminar yang digelar Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK).
Seminar yang menghadirkan William Boseke selaku pembahas pertama serta Dr Benny Matindas dan Dr Jerry Logahan masing-masing pembahas kedua dan ketiga, berlangsung hangat namun suasana penuh keakraban dengan dimoderatori John Puah.
Dalam pembahasannya Boseke mengakui bahwa sebagai penulis dirinya bukanlah akademisi atau sejarawan.
“Saya bukan akademisi apalagi seorang ahli sejarah. Saya hanya pengusaha yang ingin menggali asal usul orang Minahasa,” tukas Boseke dalam pembahasannya.
Penanggap Dr A Waworuntu yang merupakan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) menyampaikan, meski buku Penguasa Dinasti Han Leluhur Minahasa belum dapat dikategorikan suatu karya ilmiah namun mengapresiasi tulisan tersebut.
“Memang buku ini masih banyak kekurangan. Terlebih tidak memberikan referensi yang memadai sebagi buku ilmiah ataupun sejarah. Namun saya memberikan apresiasi kepada pak Boseke sudah berjerih payah membuat buku ini,” ungkap Waworuntu yang merupakan ahli bahasa Cina.
Hal senada juga diutarakan Dr Yuda Tangkilisan, dosen UI yang juga ahli sejarah, menurutnya meski buku karya Boseke belum dapat dikategorikan buku ilmiah sejarah namun ia memberikan apresiasi dan pujian.
Bahkan menurut Tangkilisan, buku karya Boseke merangsang dirinya untuk membuat buku sejarah Minahasa.
“Buku karya Boseke membuat saya terpanggil untuk membuat buku sejarah tentang Minahasa, tanah leluhur saya,” tukas Tangkilisan.
Meski tidak hadir, pembicara Dr Benny Jozua Mamoto menyampaikan tulisannya tentang kepeduliannya terhadap sejarah dan budaya Minahasa.
Bahkan Mamoto lewat Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara telah mempelopori penerbitan kamus bahasa daerah Minahasa.
Seminar dibuka Ketua Umum KKK Angelica Tengker yang memberikan apresiasi terhadap kegiatan seminar.
Bahkan secara khusus memberikan penghargaan kepada William Boseke yang juga merupakan pengurus KKK dibidang budaya.
Turut mendampingi Angelica, Sekjen KKK Michael Lakat, Bendahara Umum Revlie Mandagie juga Tonaas Tua Wangko Papendengan Benny Tengker.
(***/rds)