Manado, BeritaManado.com — Lembaga Strategis Pariwisata Republik Indonesia (LESTARI) Sulawesi Utara kembali berinovasi, setelah beberapa waktu yang lalu melaksanakan seminar bertajuk pariwisata berbasis lingkungan dan kebudayaan dengan narasumber Prof Winda Mingkid dan Jend Ronny Sompie, kali ini Lestari launching branding logo yang berlokasi di salah satu hotel di kota Manado, Sabtu (13/52023) akhir pekan kemarin.
Sandra Walangitan (SaWal) selaku ketua panitia dalam sambutannya mengaku tertarik dengan industri pariwisata yang juga ada ekonomi kreatif di dalamnya.
“Sudah pasti roda ekonomi akan bertumbuh seiring aktifnya kembali sektor pariwisata di Sulawesi Utara (Sulut),” ungkap wanita asal kota Kotamobagu ini.
Sandra menambahkan kunci industri pariwisata maju adalah berada pada kesadaran masyarakat dan perhatian pemerintah khususnya serta peran para stakeholder pada umumnya.
Sebelum sesi launching branding, terlebih dahulu diadakan dialog ekonomi kreatif yang menjadi pembicara adalah Raymond Frans selaku Ketua Sulut ASHIRI (Asosiasi Hiburan dan Rekreasi Indonesia) dan Meylin Manusama selaku Sekretaris Sulut HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) yang mana keduanya fokus pada topik pengembangan startup digital dan kuliner daerah.
Fransiska Rumagit selaku Ketua LESTARI Sulut mengungkapkan, bangga dan mendukung penuh atas apa yang dilaksanakan rekan-rekan Lestari khususnya kota dan kabupaten di provinsi Sulawesi Utara.
Sementara itu juga, Marthenus Suryanta Ketua LESTARI Manado berharap kedepan adanya sentra UMKM souvenir untuk pengrajin produk lokal di Sulawesi Utara yang diperkuat oleh ketua panitia Sandra Walangitan.
(***/jhonli kaletuang)