Langowan, BeritaManado.com — “Langowan, The City of Blessing”, itulah tulisan yang terdapat pada sebuah tugu yang terletak di samping Pangkalan Ojek Waleure menuju ke Terminal dan Pasar Langowan.
Sekilas tugu tersebut memberikan kesan positif bagi orang-orang yang melihatnya, dimana daya tariknya yaitu tulisan tersebut.
Jack Londah, salah satu tokoh masyarakat Langowan yang berdomisili di Desa Tounelet Kecamatan Langowan Barat kepada BeritaManado.com, Minggu (21/7/2019) mengatakan bahwa seharusnya tulisan tersebut diaminkan.
“Kita aminkan saja, bahwa sampai saat ini Langowan memang sungguh diberkati. Tanah, air, pertanian dan perkebunan, semuanya mengeluarkan hasil pada waktunya. Orang Langowan tidak perlu beras atau sayur-sayuran. Namun satu hal yang perlu direfleksikan adalah makna rohani dari tulisan tersebut. Apakah iman dan kerohanian orang Langowan sendiri juga meningkat keatas,” kata Londah.
Dari latar belakang keberadaan tugu tersebut, tokoh masyarakat Langowan lainnya Jeffry Pay mengatakan bahwa sepengetahuannya, tugu tersebut pembangunannya disumbangkan oleh orang-orang Langowan yang tinggal di luar negeri.
“Tulisan itu sangat bagus sebernarnya, namun makna rohani dibalik tulisan itu sepertinya kurang menonjol di tengah-tengah kehidupan sehari-hari. Akan tetapi hal itu harus terus diperjuangkan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk benar-benar menjadi kota berkat bagi banyak orang,” ugkapnya.
Pada bagian lain, mantan Kapolsek Langowan IPTU Fani Tumanduk SH menuturkan bahwa berbagai kejadian kriminal di Kota Langowan seakan membuat makna dibalik tulisan itu seperti menjadi kabur dan terkesan hanya slogan belaka.
“Semasa saya memimpin Polse Langowan, setiap warga yang terlibat kejahatan ada langkah dan terobosan yang dibuat, dengan membawa mereka di gereja masing-masing untuk didoakan. Hal itu dimaksudkan agar yang bersangkutan mendapatkan kesempatan untuk merubah hal yang tidak baik menjadi baik. Dengan demikian diharapkan, orang-orang yang pernah terlibat kejahatan kedepan bisa hidup normal dan menjadi berkat bagi orang lain,” tutur Tumanduk.
Demikian juga yang disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Minahasa asal langowan Ivonne Andries SIP, dimana kaum perempuan khususnya orangtua juga dianggapnya memiliki peran penting untuk mewujudkan Langowan sebagai ktoa berkat yang sebenarnya.
“Kaum perempuan khususnya ibu-ibu yang mempunyai anak usia remaja dan pemuda bisa memulainya dengan cara-cara sederhana. Tanamkanlah nilai-nilai moral agama yang dianut dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami dan lakukan itu dengan setia terus menerus. Niscaya hal itu akan turut membantu merubah kehidupan masyarakat langowan menjadi lebih baik,” harapnya.
(Frangki Wullur)