Manado, BeritaManado.com — ‘Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah’.
Sepenggal kata dari sastrawan Pramoedya Ananta Toer, sepertinya tepat menggambarkan upaya dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa Utara (Minut) untuk mencatat sejarah kepenyelenggaraan di tengah pandemi COVID-19.
Saat ini, KPU Minut yang dimotori Ketua Hendra Lumanauw, serta komisioner Stella Runtu, Darul Halim, Dikson Lahope, dan Robby Manoppo tengah mempersiapkan sebuah karya buku.
Hal itu terungkap dalam Focus Group Diskusi (FGD) Penyusunan Buku Selayang Pandang KPU Kabupaten Minahasa Utara Kerja di Tengah Pandemi, yang digelar Kamis (4/3/2021) di Kedai KoMa Manado.
Ketua KPU Hendra Lumanauw menguraikan, FGD penyusunan buku ini penting bagi KPU secara kelembagaan, dalam memotret berbagai dinamika serta tugas-tugas yang sudah diamanahkan negara, sehingga pelaksanaan Pilkada yang berlangsung dalam suasana bencana non alam, berupa pandemi Covid-19 bisa berlangsung aman dan sukses.
“Hadirnya buku selayang pandang, sekiranya bisa menjadi rujukan bagi KPU di masa mendatang, dalam melihat dinamika demokrasi di Bumi Klabat. Dan kami memulainya dengan membuat FGD, sebagai sarana menyamakan persepsi dalam penyusunan buku,” tandas Lumanauw.
Sebagai ujung tombak, kata Lumanauw, keberadaan jajaran Adhoc KPU, dalam FGD penyusunan buku begitu penting, mengingat mereka di lapangan, dan secara langsung melakukan keerja-kerja tekhnis.
“Tentunya, mereka (jajaran Adhoc) yang paling merasakan secara langsung, apa dan bagaimana pelaksanaan Pilkda itu berlangsung, hingga berjalan sukses dari setiap tahapan sampai pada puncak pelaksanaannya. Buku selayang pandang, kedepan bisa dijadikan refrensi. Bahwa kerja di tengah pandemi itu tak semudah yang dibayangkan, tapi berkat kekompakan seluruh jajaran bisa sukses,” tambahnya lagi.
FGD kali ini turut melibatkan stakeholder Pemerintah Kabupaten Minut, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Minut Rocky Ambar, Raymond ‘Kekx’ Mudami, sebagai narasumber sekaligus penyusun naskah buku, serta eks jajaran Adhoc.
Sementara itu, anggota KPU Darul Halim, menuturkan, penyusunan buku KPU Minut terkait kerja Pilkada di tengah pandemi adalah terobosan sekaligus sebagai buah karya pertanggungjawaban kelembagaan ke pemerintah dan rakyat Minut.
“Nantinya kita mengurai bagaimana, suka, duka serta kehiklasan dan ketulusan jajaran kami dalam melaksanaan Pilkada sebagai buah pengabdian di tanah Tonsea,” tandasnya.
Pembicara sekaligus penyusun buku, Raymond ‘Kekx’ Mudami menjabarkan, secara kesuluruhan buku ini disusun berdasarkan, fakta, data dan kondisi real lapangan, selama pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi, mulai dari tahapan awal bergulir hingga akhir tahapan, termasuk menggambarkan bagaimana KPU mampu memainkan peran mewujudkan demokrasi di Tanah Tonse yang multi etnik, tanpa ada gangguan dan berlangsung aman.
“Secara umum, penyusunan buku ini ditargetkan berjumlah 800 halaman, namun kita akan membuat semaksimal mungkin dan meminimalisir menjadi 250 halaman, tanpa mengurangi nilai, esensi dan otentifikasi dari kerja-kerja KPU menyukseskan Pilkada di Bumi Klabat,” tandasnya.
(Finda Muhtar)