BeritaManado.com — Di tengah konflik yang terus berkecamuk di Jalur Gaza, Palestina, sebuah video menyentuh hati muncul dan menjadi viral.
Video tersebut merekam momen mengharukan seorang bocah perempuan yang berjalan kaki tanpa alas kaki, menggendong adiknya yang terluka.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, rekaman ini diambil oleh jurnalis Palestina, Alaa Hamouda, yang melihat langsung perjuangan bocah tersebut.
Dalam video unggahan akun X @WikiLeaks, bocah malang itu menjelaskan bahwa ia telah menempuh jarak sekitar dua kilometer untuk mencari tempat berobat bagi adiknya.
Keduanya adalah pengungsi yang kehilangan rumah akibat kebrutalan perang yang terjadi di wilayah mereka.
Di tengah terik matahari, bocah ini terlihat berusaha keras berjalan sambil menggendong adiknya yang mengalami cedera akibat ditabrak mobil tanpa alas kaki.
“Kenapa kamu gendong saudaramu?” tanya Hamouda.
Dengan wajah lelah namun penuh semangat, bocah itu menjawab, “Dia ditabrak mobil. Saya membawanya untuk mendapatkan pengobatan.”
Ia juga mengungkapkan rasa lelahnya, “Saya lelah. Saya menggendongnya selama satu jam.”
Menyaksikan keteguhan dan keberanian bocah ini, Hamouda segera menawarkan bantuan.
Ia mengajak kedua bocah tersebut naik ke mobilnya dan membawanya ke kamp pengungsi Al-Bureij untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.
“Ayo, saya akan mengantar kamu,” ucap Hamouda dengan penuh empati.
Kisah ini menjadi pengingat yang menyentuh tentang realitas sulit yang dihadapi oleh anak-anak di daerah konflik.
Israel Usulkan Gencatan Senjata
Menurut laporan media lokal pada Senin. (21/10/2024), Israel dikabarkan telah mengajukan usulan gencatan senjata terbatas yang tidak mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Korporasi Penyiaran Publik Israel (KAN) melaporkan bahwa usulan tersebut mencakup gencatan senjata sementara yang merupakan imbalan atas pembebasan beberapa tahanan Israel yang berada di Gaza.
KAN menambahkan bahwa Kepala Otorita Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengutus Ronen Bar, kepala Badan Keamanan Dalam Negeri (Shin Bet), ke Kairo guna membahas usulan itu dengan pejabat Mesir.
Situs berita Israel, Walla, mengatakan bahwa Bar telah menyampaikan proposal (usulan) kepada rapat kabinet dan diterima oleh Hassan Mahmoud Rashad, kepala Badan Intelijen Umum Mesir (GIS), guna memulai pembicaraan gencatan senjata.
Walla juga mencatat bahwa tawaran baru dari Mesir tersebut mencakup garis besar dari kesepakatan kecil dengan kelompok Hamas.
Tawaran itu soal beberapa tahanan Israel yang akan dibebaskan sebagai imbalan atas gencatan senjata yang berlangsung beberapa hari.
Kendati demikian, pihak Mesir dan Hamas belum memberikan komentar soal laporan media Israel tersebut.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal, khususnya karena Netanyahu menolak untuk menghentikan perang.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza semenjak serangan lintas perbatasan yang dilakukan Hamas pada Oktober lalu, walaupun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata sesegera mungkin.
(jenlywenur)