Amurang—Pemprov Sulawesi Utara memang tak punya hati. Kenapa? Sebab, keluhan warga Amurang-Minahasa Selatan tak mau diindakan. Pasalnya, jalan Trans Amurang-Touluaan tak mau diperbaiki. Padahal, jalan penghubung antara Kabupaten Minsel dan Minahasa Tenggara ini justru semakin rusak.
‘’Katanya, jalan Trans Amurang-Touluaan akan segera diperbaiki. Bahkan, Pemprov Sulut telah menganggarkan melalui APBD 2012. Tetapi, sampai bulan Juli ini, rencana perbaikan pun tak ada kabar. Adakah hati para pejabat-pejabat terkait di Pemprov Sulut soal jalan Trans Amurang-Touluaan,’’ tanya Noldy Pontoh, warga Buyungon-Amurang ini.
Menurutnya, kondisi paling berat jalan Trans Amurang-Touluaan ada di kilo 2 dan 3, kilo 4, kilo 7 sampai tembus desa Ranoketang Atas. Sayangnya, kalau juga Pemprov Sulut menindaklanjuti perbaikan. Kenapa hanya tambal sulam. Ingat, kami warga Minsel secara khusus juga membayar pajak untuk Sulut.
‘’Maka dari itu, Pemprov Sulut harus melihat kerinduan warga Minsel. Nyatanya, dari kabupaten/kota paling jelek jalan raya adalah Minsel. Atau jalan Trans Amurang-Touluaan. Kalau juga ada jalan lain, tetapi tidak seberapa rusaknya. Namun, jalan ini sudah sejak tahun 1990-an tidak diaspal,’’ tegasnya.
Lain lagi kata Vecky Dissa, warga Desa Kilomter Tiga kecamatan Amurang, dimana tanggungjawab anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara asal Minsel-Mitra. ‘’Ada enam anggota DPRD Sulut dapil Minsel-Mitra di gedung Sario. Apa kerja mereka untuk Minsel dan Mitra. Ke-6 anggota seperti, Prof Dr Ir Joppie Paruntu, Ir Lexie Solang, Felly Runtuwene, SE, James Sumendap, SH, Juddy Moniaga, SE dan Djony Sumual, SE,’’ kata Dissa.
Harusnya, mereka memperjuangkan jalan ini. Tetapi, sayangnya setiap kali masa reses hanya terlihat Prof Dr Ir Joppie Paruntu yang turun. Sedangkan, lainnya tidak sama sekali.
‘’Maka dari itu, sampai berakhir masa periode mereka. Kemudian, mereka mencalonkan kembali sebagai anggota DPRD Sulut, warga Minsel jangan buka mata dan memilih mereka. Sebab, nyatanya mereka itu hanya untuk mau cari kaya tapi tak mau lihat penderitaan orang lain,’’ ungkapnya keras. (and)
Amurang—Pemprov Sulawesi Utara memang tak punya hati. Kenapa? Sebab, keluhan warga Amurang-Minahasa Selatan tak mau diindakan. Pasalnya, jalan Trans Amurang-Touluaan tak mau diperbaiki. Padahal, jalan penghubung antara Kabupaten Minsel dan Minahasa Tenggara ini justru semakin rusak.
‘’Katanya, jalan Trans Amurang-Touluaan akan segera diperbaiki. Bahkan, Pemprov Sulut telah menganggarkan melalui APBD 2012. Tetapi, sampai bulan Juli ini, rencana perbaikan pun tak ada kabar. Adakah hati para pejabat-pejabat terkait di Pemprov Sulut soal jalan Trans Amurang-Touluaan,’’ tanya Noldy Pontoh, warga Buyungon-Amurang ini.
Menurutnya, kondisi paling berat jalan Trans Amurang-Touluaan ada di kilo 2 dan 3, kilo 4, kilo 7 sampai tembus desa Ranoketang Atas. Sayangnya, kalau juga Pemprov Sulut menindaklanjuti perbaikan. Kenapa hanya tambal sulam. Ingat, kami warga Minsel secara khusus juga membayar pajak untuk Sulut.
‘’Maka dari itu, Pemprov Sulut harus melihat kerinduan warga Minsel. Nyatanya, dari kabupaten/kota paling jelek jalan raya adalah Minsel. Atau jalan Trans Amurang-Touluaan. Kalau juga ada jalan lain, tetapi tidak seberapa rusaknya. Namun, jalan ini sudah sejak tahun 1990-an tidak diaspal,’’ tegasnya.
Lain lagi kata Vecky Dissa, warga Desa Kilomter Tiga kecamatan Amurang, dimana tanggungjawab anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara asal Minsel-Mitra. ‘’Ada enam anggota DPRD Sulut dapil Minsel-Mitra di gedung Sario. Apa kerja mereka untuk Minsel dan Mitra. Ke-6 anggota seperti, Prof Dr Ir Joppie Paruntu, Ir Lexie Solang, Felly Runtuwene, SE, James Sumendap, SH, Juddy Moniaga, SE dan Djony Sumual, SE,’’ kata Dissa.
Harusnya, mereka memperjuangkan jalan ini. Tetapi, sayangnya setiap kali masa reses hanya terlihat Prof Dr Ir Joppie Paruntu yang turun. Sedangkan, lainnya tidak sama sekali.
‘’Maka dari itu, sampai berakhir masa periode mereka. Kemudian, mereka mencalonkan kembali sebagai anggota DPRD Sulut, warga Minsel jangan buka mata dan memilih mereka. Sebab, nyatanya mereka itu hanya untuk mau cari kaya tapi tak mau lihat penderitaan orang lain,’’ ungkapnya keras. (and)