Amurang – Masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) makin sulit mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram karena makin langkah.
Kalaupun ada, gas elpiji ini harganya sudah melambung tinggi yakni mencapai Rp 22.000-Rp 26.000. Padahal harga eceran tertinggi untuk wilayah Amurang dan sekitarnya hanya Rp 19.050.
Karena itu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minsel akan turun lapangan untuk mencari tahu penyebab kelangkaan. Legislator ini akan turun ke setiap pangkalan, agen sampai Warung yang menjual tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram.
Menanggapi sulitnya masyarakat mendapatkan gas elpiji, Kepala Bagian Perekonomian (Kabag) Ekonomi Sekretarian Daerah Kabupaten (SetdakaB-) Minsel, Adrian Sumuweng menuturkan Pemerintah sudah berkoordinasi dengan Pertamina.
“Dari pihak Pertaminan menyampaikan bahwa kelangkaan bukan hanya terjadi di Minsel tapi seluruh wilayah Sulawesi Utara,” ucapnya, Jumat (8/5/2015).
Lanjut dia, kelangkaan elpiji disebabkan kapal milik Pertamina yang mengangkut gas mengalami kerusakan.
“Kapal yang alami kerusakan ada dua unit dan kapal-kapal ini yang membawa gas dan kemudian mendistribusikannya ke stasiun pengisian bahan bakar gas yang ada di Manado dan sekitarnya,” kata dia.
Mantan Camat Sinonsayang ini menambahkan agar masyarakat bersabar. Karena menurut Pertamina kapal-kapal ini sedang diperbaiki.
Sonya Johanis, ibu rumah tangga asal Desa Kilometer Tiga, Kecamatan Amurang menuturkan bahwa sudah beberapa hari terakhir ini sulit mendapat elpiji. (sanlylendongan)
Amurang – Masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) makin sulit mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram karena makin langkah.
Kalaupun ada, gas elpiji ini harganya sudah melambung tinggi yakni mencapai Rp 22.000-Rp 26.000. Padahal harga eceran tertinggi untuk wilayah Amurang dan sekitarnya hanya Rp 19.050.
Karena itu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minsel akan turun lapangan untuk mencari tahu penyebab kelangkaan. Legislator ini akan turun ke setiap pangkalan, agen sampai Warung yang menjual tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram.
Menanggapi sulitnya masyarakat mendapatkan gas elpiji, Kepala Bagian Perekonomian (Kabag) Ekonomi Sekretarian Daerah Kabupaten (SetdakaB-) Minsel, Adrian Sumuweng menuturkan Pemerintah sudah berkoordinasi dengan Pertamina.
“Dari pihak Pertaminan menyampaikan bahwa kelangkaan bukan hanya terjadi di Minsel tapi seluruh wilayah Sulawesi Utara,” ucapnya, Jumat (8/5/2015).
Lanjut dia, kelangkaan elpiji disebabkan kapal milik Pertamina yang mengangkut gas mengalami kerusakan.
“Kapal yang alami kerusakan ada dua unit dan kapal-kapal ini yang membawa gas dan kemudian mendistribusikannya ke stasiun pengisian bahan bakar gas yang ada di Manado dan sekitarnya,” kata dia.
Mantan Camat Sinonsayang ini menambahkan agar masyarakat bersabar. Karena menurut Pertamina kapal-kapal ini sedang diperbaiki.
Sonya Johanis, ibu rumah tangga asal Desa Kilometer Tiga, Kecamatan Amurang menuturkan bahwa sudah beberapa hari terakhir ini sulit mendapat elpiji. (sanlylendongan)