Sangihe, BeritaManado.com — Sesuai Surat Edaran (SE) Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey nomor: 410/20.6963/Sekr tentang Penyelenggaraan di Satuan Pendidikan PAUD/RA/SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMKISLB dan Satuan Pendidikan Lainnya Pada Tahun Pelajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), untuk membatasi pertemuan tatap langsung.
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tabukan Utara (SMAN 1 Tabut) per tanggal 13 Juli 2020 kemarin sudah mulai melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tahun ajaran baru ini.
Namun sangat disayangkan KBM kali ini yang harus dilaksanakan dengan mode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau lebih tepatnya dilaksanakan secara daring, tak bisa diterapkan secara penuh karena berbagai kendala.
Hal ini diungkapkan Ketua Panitia Penerimaan Siswa Baru, SMAN 1 Tabut, Ferdy Tumoka SPd, ketika ditemui BeritaManado.com di ruang kerjanya.
Kepada BeritaManado.com, Tumoka menuturkan memang benar proses KBM secara daring tahun 2020/2021 sudah berjalan dari tanggal 13 Juli kemarin, hanya sampai sekarang penerapannya yang tidak bisa dilaksanakan secara penuh karena terkendala seperti ada beberapa siswa yang tidak memiliki Smartphone (ponsel pintar) sehingga tak bisa belajar secara online.
Kalaupun memiliki smartphone, tapi terkendala lokasi rumah yang tidak bisa terjangkau dengan akses internet.
Kelemahan lainnya adalah kalau secara daring proses KBM terbatas dengan waktu, sehingga tidak semua materi pelajaran itu bisa tersampaikan.
“Sebagaimana SE yang sudah dikeluarkan oleh Gubernur Sulut, sehingga kegiatan belajar itu tetap dilaksanakan dari rumah masing-masing.
Untuk para siswa baru kelas X, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama 3 hari dilaksanakan via daring.
Sedangkan untuk siswa kelas XI dan XII, masih sementara dalam persan menyusun kalender pendidikan, tetapi memang rencananya pembelajaran masih daring bagi siswa yang bisa mengakses internet,” tutur Tumoka.
Maka dari itu, sambung Tumoka, pihak SMAN 1 Tabut sudah menyediakan Modul pembelajaran yang sudah disusun oleh pemateri dari staff pengajar sebagai pelengkap untuk proses pembelajaran siswa dirumah yang tidak bisa belajar secara daring.
“Mengingat kendala terkait KBM secara daring ini, Pihak sekolah memperbantukan dengan penggunaan modul belajar bagi siswa, dan modul yang dimaksud sudah dibagikan kepada siswa bertepatan dengan pembukan KBM kemarin yang diantar oleh pihak guru ke rumah masing-masing siswa.
Hal ini dilakukan dengan pertimbangan materi pelajaran yang belum tersampaikan lewat via daring, bisa diakses lewat modul tersebut,” ujar Guru Matematika yang murah senyum itu.
Tumoka juga menambahkan, walaupun proses KBM tetap dijalankan dari rumah masing-masing, tetapi untuk staff pengajar di SMAN 1 Tabut tetap hadir di sekolah setiap hari sebagai bentuk tanggung jawab sebagai guru kepada para siswa.
“KBM memang dilaksanakan dirumah, tetapi para guru diharuskan untuk tetap hadir sekolah, bahkan kemarin semua guru dan staff tata usaha di SMAN 1 Tabut hadir melaksanakan Apel Perdana tahun ajaran baru, dan tentu saja dengan menerapkan Protokol Tetap (Protap) pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Rencananya pada hari Kamis, (16/7/202) mendatang, pihak sekolah akan menggelar rapat untuk pengaturan jadwal pelajaran, serta pembagian tugas guru,” tandas Tumoka.
(Erick Sahabat)