Manado – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, Maxi Rondonuwu mengakui ada oknum dokter yang memanfaatkan profesi dengan mencari keuntungan pribadi. Modusnya, memberikan resep obat kepada pasien hanya untuk apotek tertentu. Alhasil, Rondonuwu menyebut oknum-oknum dokter tersebut dijadikan Target Operasi (TO).
“Kami bahkan telah menjadikan oknum-oknum tersebut sebagai target operasi dan sudah dibicarakan bersama manajemen rumah-sakit. Yang ditulis selalu resep di luar karena memang sudah ada kerjasama,” ujar Rondonuwu saat rapat bersama Badan Anggaran DPRD Sulut, Selasa (10/7) sore.
Terkait kebutuhan darah untuk pasien yang membutuhkan, jelas Rondonuwu, sesuai Permenkes harga darah Rp150 ribu/kantong. Dari pihak PMI menetapkan diatas harga tersebut, namun selisih harga tersebut dijamin pemerintah melalui Jamkesda dan Jamkesmas. (jerry)
Manado – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, Maxi Rondonuwu mengakui ada oknum dokter yang memanfaatkan profesi dengan mencari keuntungan pribadi. Modusnya, memberikan resep obat kepada pasien hanya untuk apotek tertentu. Alhasil, Rondonuwu menyebut oknum-oknum dokter tersebut dijadikan Target Operasi (TO).
“Kami bahkan telah menjadikan oknum-oknum tersebut sebagai target operasi dan sudah dibicarakan bersama manajemen rumah-sakit. Yang ditulis selalu resep di luar karena memang sudah ada kerjasama,” ujar Rondonuwu saat rapat bersama Badan Anggaran DPRD Sulut, Selasa (10/7) sore.
Terkait kebutuhan darah untuk pasien yang membutuhkan, jelas Rondonuwu, sesuai Permenkes harga darah Rp150 ribu/kantong. Dari pihak PMI menetapkan diatas harga tersebut, namun selisih harga tersebut dijamin pemerintah melalui Jamkesda dan Jamkesmas. (jerry)