Tondano, BeritaManado.com — Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang belum diketahui kapan berakhirnya menjadi tantangan tersendiri bagi tugas dan tanggung jawab sebagai jurnalis.
Demikian diungkapkan salah satu wartawan pos liputan Kabupaten Minahasa Nixen Temo kepada BeritaManado.com, Minggu (14/6/2020).
Menurutnya, ada dua sisi yang tetap harus dilaksanakan, yaitu melakukan liputan dan menulis berita serta memperhatikan aspek-aspek keselamatan dalam menjalankan tugas jurnalistik.
“Kalau dilihat sepintas bisa dibilang dilema, apakah memilih tetap tinggal di rumah atau keluar rumah untuk bekerja. Dalam hal ini, kehidupan seorang jurnalis juga bergantung pada pekerjaan jurnalisitk dengan melakukan liputan dan menulis berita,” kata Nixen Temo.
Ditambahkannya, dalam hal ini seorang jurnalis tidak bisa mengabaikan salah satunya, akan tetapi harus dilakukan secara bersama-sama dengan memperhatikan prinsip-prinsip Protokol Kesehatan agar terhindar dari serangan COVID-19.
Mengabaikan salah satu aspek, maka dampaknya akan dirasakan sendiri, yaitu jika tidak terserang COVID-19, maka krisis ekonomi akan melanda yang ujungnya bisa mempengaruhi aspek kehidupan lainnya.
“Prinsipnya bahwa jurnalis adalah sebuah profesi yang perlu dihargai, karena dari situlah kami hidup. Namun penghargaan itu juga harus datang dari dalam diri kita sendiri dengan harus selalu fokus dalam menjalankan tugas. Jangan gegabah terlebih saat berada di luar rumah. Gagal fokus, bisa saja kita terserang COVID-19,” ungkapnya.
Berdoa dan bekerja menurutnya adalah sebuah prinsip yang karus dikerjakan sebagai seorang Kristen dan kiranya demikian juga dengan rekan jurnalis yang beragama lain.
“Inti dari semua pergumulan ini adalah sejauh mana kita melibatkan Tuhan dalam menjalani hidup di masa Pandemi COVID-19 ini. Tanpa Dia, maka akan sia-sia apa yang kita kerjakan,” tandasnya.
(Frangki Wullur)