Manado, BeritaManado.com — Tokoh Masyarakat Sulut, John Dumais memberikan apresiasi sekaligus salut kepada Hendrik Kawilarang Luntungan, atas konsistensi membangun negeri.
Menurut John Dumais, Hendrik adalah sosok pejuang dan pengusaha pejuang karena memikirkan kepentingan jangka panjang kebutuhan industri dalam negeri.
“Beliau seorang petarung dalam dunia industri, terlebih untuk memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN),” kata John.
Ketua Komisi I DPRD Sulut ini yakin Hendrik akan bersinergi dengan pemerintah pusat, karena proyek dikerjakan sejalan dengan visi hilirisasi yang dicanangkan Presiden Jokowi.
“Tujuannya membuat Indonesia menjadi negara industri,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, CEO PT Inerco Global International, Hendrik Kawilarang Luntungan, menandatangani kerjasama operasi strategis bersama Jose Antonio Reyes.
Jose Reyes merupakan CEO PT Artas Energi Petrogas atau Indonesia Seamless Tube di Jakarta.
Proyek bernilai Rp5 triliun ini digunakan untuk pengoperasian Pabrik Pipa Seamless Pertama di Asia Tenggara di Kompleks Krakatau Steel Industry Cilegon Banten.
“Semuanya untuk industri Migas di Indonesia,” jelas Hendrik.
Saat ini, kurang lebih Indonesia telah mengimpor pipa baja per tahun senilai Rp15 triliun.
Dengan beroperasinya pabrik Seamless, berarti ada penghematan devisa negara sebesar Rp15 triliun.
Menurut Hendrik, proyek ini sejalan dengan visi hilirisasi yang dicanangkan Presiden Jokowi, agar Indonesia dapat menjadi negara industri.
“Sehingga nilai tambah berputar di dalam negeri. PT Artas Energi Petrogas sendiri memiliki kemampuan produksi sebesar 250 ribu ton per tahun,” terangnya.
Hendrik bilang, saat ini Nilai TKDN (tingkat komponen dalam negeri) pabrik tersebut mencapai 43-50%.
Itu karena bahan baku masih impor.
“Nantinya kerjasama ini akan berlanjut dalam pembuatan Steel Maker sendiri dan ke depan Billet itu dapat diproduksi di Indonesia,” ujarnya.
Ia menargetkan, nilai TKDN bisa mencampai 95%.
Sebagai informasi, Hendrik Kawilarang Luntungan merupakan pengusaha pejuang, dan memiliki cita-cita mewujudkan Indonesia mandiri dari bahan baku impor.
Itu terangkum dari karya tulisnya dalam sebuah buku berjudul Pelabuhan Bitung dan Kedaulatan Baja Indonesia.
(Alfrits Semen)