Manado — Sebuah buku berjudul “Indonesia in den Pasific” karangan Dr Samuel GSSJ Ratulangi tahun 1937 telah mengulas dan memprediksi betapa pentingnya letak geografis lndonesia di pasifik.
Buku yang diterbitkan 8 tahun sebelum Indonesia merdeka, rupanya mulai menjadi kenyataan saat ini.
Apalagi setelah Indonesia ditunjuk sebagai penyelenggara sidang negara negara G20 di Bali bulan November 2022.
Peran Indonesia di asia pasifik dianggap cukup strategis dan sentral.
Sulawesi Utara provinsi yang sering dijuluki “di bibir pasifik” tentu menjadi sangat penting sebagai penghubung ekonomi perdagangan di asia pasifik.
Pelabuhan Bitung sebagai pelabuhan paling utara di lndonesia, tentu akan berperan penting.
Sebuah paper (jurnal ilmiah) pernah ditulis Hengky Luntungan, seorang purnawirawan perwira AL, tentang prospek pelabuhan Bitung, sebagai pusat pelabuhan (hub port) atau pengumpul dan pembagi muatan di wilayah timur lndonesia.
Hengky, yang pernah menjabat Adpel Pelabuhan Bitung akhir tahun 60-an bahkan menguraikan industri bakal berkembang pesat sebagai pendukung pelabuhan Bitung sebagai hub port.
Berdirinya sejumlah industri di sekitar hub port menjadikan Kota Bitung menjadi kota perdagangan internasional yang bakal menciptakan lapangan kerja bagi puluhan ribu orang di sektor industri dan pariwisata.
Melihat aspek-aspek tersebut, Gubernur Olly Dondokambey terus melobi dan mengembangkan Provinsi Sulawesi Utara, khususnya Pelabuhan Bitung yang sudah diproyeksikan menjadi Hub Port International.
Guna merealisasikannya, pada Jumat (20/5/2022) lalu, Olly Dondokambey menerima seorang pengusaha muda CEO PT Inerco Global International Hendrik Kawilarang Luntungan bersama Director International Port of Rotterdam Rene Van Des Plas.
Pertemuan ini membicarakan mengenai investasi membangun ‘Integrated Bitung International Hub Port and Industrial Zone’.
“Dalam investasi ini kami berharap Sulut akan lebih maju daripada negara yang lain dan menjadi daerah dengan pelabuhannya menjadi pelabuhan internasional,” ujar Olly.
Sementara, Hendrik Kawilarang Luntungan mengatakan, PT Inerco Global International dan Rotterdam Port berkolaborasi bersama pemerintah Provinsi Sulut untuk melakukan penjajakan.
Menurut Hendrik, studi kelayakan dalam tahap finalisasi, sehingga Direktur Port of Rotterdam Rene Van Der Plas datang langsung melihat lokasi di Bitung.
“Kerjasama ini dilakukan atas inisiatif dan peran Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang aktif mempromosikan Sulawesi Utara di pentas dunia,” kata Hendrik.
Diketahui, Rotterdam adalah kota pelabuhan terbesar di bagian selatan Belanda dan menjadi pintu masuk ekspor impor untuk negara negara eropa.
PT Inerco Global International dan Port of Rotterdam, menurut Hendrik, yang juga putra Hengky Luntungan, sudah bekerja sama selama 2 tahun dalam rangka melakukan studi kelayakan pembangunan International Hub Port Bitung yang melibatkan perusahaan konsultan terbesar dunia Pricewaterhouse Coopers.
Diakui Hendrik, jika Hub Port Bitung terlaksana, apa yang dirumuskan ayahnya puluhan tahun lalu menjadi kenyataan.
“Pasti almarhum ayah bangga,” kata Hendrik.
(***/srisurya)