Manado, BeritaManado.com — Sebanyak 31 pasien kelainan celah bibir dan lelangit mengikuti skrining kesehatan di RS R D Kandou Manado pada Kamis (30/1/2025).
Kegiatan skrining ini merupakan tahap awal untuk memastikan bahwa pasien memenuhi syarat untuk diikutsertakan dalam Operasi Gratis Celah Bibir Dan Lelangit yang akan dilaksanakan pada Sabtu (1/2/2025).
Hal ini dikatakan drg Victor Tengar Pamolango, MMRS SpBM(K) selaku penanggung jawab kegiatan.
“Pastinya semua pasien yang memenuhi syarat akan ditindaklanjuti dengan tindakan operasi pada Sabtu nanti,” ungkapnya.
Syarat Mengikuti Operasi
Adapun syarat untuk mengikuti operasi, di antaranya untuk celah bibir minimal berusia 3 bulan dan berat badan 5 kg, sedangkan untuk celah lelangit minimal berusia 1,5 tahun dan berat badan 10 kg.
Syarat penting lainnya yang harus diperhatikan adalah pasien harus dalam kondisi sehat (tidak batuk, pilek, atau mengalami gangguan kesehatan lainnya) sebelum menjalani operasi.
Jika ada pasien yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut atau tindak lanjut, maka tindakan operasi akan ditunda untuk kegiatan berikutnya.
“Jadi tahap skrining ini penting untuk melihat kelayakan pasien. Mereka yang akan dioperasi nanti bergantung pada hasil pemeriksaan hari ini,” jelas drg Victor.
Operasi Gratis dalam Rangka HUT ke-30 RS Kandou Manado
Operasi Gratis Celah Bibir dan Lelangit ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-30 RS R D Kandou Manado.
“Kami menyelenggarakan kegiatan bakti sosial operasi celah bibir dan lelangit untuk pasien di wilayah Sulawesi Utara, bahkan ada yang berasal dari luar daerah seperti Ternate dan Gorontalo,” ujar drg Victor.
RS Kandou berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan seperti ini setiap tahun.
Sebab meskipun saat ini operasi celah bibir dan lelangit sudah ditanggung oleh BPJS, namun kata dia, tidak semua pasien terdaftar dalam program tersebut.
“Mereka yang belum tercover BPJS ini yang menjadi sasaran utama kegiatan bakti sosial ini,” pungkasnya.
RS Kandou berupaya menjangkau mereka yang belum mendapatkan akses pelayanan kesehatan.
“Ini sesuai arahan dari pimpinan supaya RS Kandou bisa memberi dampak positif yang luas bagi masyarakat,” tandasnya.
Pasien Dewasa Turut Dijangkau
Menariknya, operasi ini juga menyasar masyarakat yang sudah berusia dewasa.
Terpantau, beberapa pasien yang mengikuti skrining pada hari ini bahkan sudah memasuki usia dewasa.
“Masih banyak pasien dari masyarakat menengah ke bawah yang belum terjangkau hingga saat ini. RS Kandou ingin memberikan dampak seluas-luasnya kepada masyarakat,” jelasnya.
Untuk kelancaran maksud tersebut, RS Kandou juga bekerja sama dengan Smile Train Indonesia, sebuah organisasi yang memiliki jaringan pekerja sosial yang luas.
Harapannya, kerja sama ini dapat memberikan motivasi kepada masyarakat yang memiliki kelainan celah bibir dan lelangit untuk datang dan mendapatkan bantuan medis.
Pendampingan Lanjutan
Adapun kegiatan ini tidak berhenti sampai tahap operasi.
Sebab, kata dia, seperti pasien dengan kelainan celah lelangit sering mengalami gangguan berbicara.
“Nanti mereka akan kami bantu dan usulkan ke bagian terapi wicara yang ada di RS Kandou,” tambah drg Victor.
Melalui kegiatan ini, RS Kandou tidak hanya memberikan layanan medis berupa operasi, tetapi juga memastikan pasien mendapatkan dukungan terapi lanjutan demi pemulihan dan kualitas hidup yang lebih baik.
Hal ini pun menjadi bukti nyata komitmen RS Kandou dalam memberikan dampak yang luas akan pelayan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat.
(jenlywenur)