Manado – Pemerintah kota Manado mendapat sorotan karena tidak menyelenggarakan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 106, pada Selasa (20/5/2014).
Menurut akademisi Universitas Sam Ratulangi, Toar Palilingan, perlu adanya perhatian Pemkot Manado terhadap Hari Kebangkitan Nasional.
“Bagaimana pun juga ini bentuk pelestarian sejarah, untuk motivasi membangun nasionalisme kebangsaan, agar muncul kesadaran,” tutur Palilingan kepada BeritaManado.com.
Dikatakannya, pemerintah seharusnya, punya niat merefleksikan nilai-nilai sejarah.
“Bagaimana menanamkannya bila momentum ini tidak direfleksikan. Karena generasi muda sekarang pun banyak yang tidak hafal lagu Indonesia Raya dan lagu nasionalisme lainnya,” papar Palilingan.
Pemkot Manado, diingatkan perlu mengingat dan menanamkan nilai-nilai heroisme, nasionalisme kebangsaan, karena tantangan bangsa dan daerah ke depan semakin banyak.
“Bahkan keberadaan kita sekarang karena ada proses perjuangan yang tak bisa dilupakan, itu rangkaian perjuangan,” tegasnya.
Palilingan berharap, pemerintah jangan lalai, jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jas Merah), tetapi jadi pelopor dalam merefleksikan.
“Harus ada komitmen, jangan berfokus pada modernisasi nilai. Tapi tidak lupa nilai-nilai dasar, dan akar sejarah. Jangan sampai terlalu berpikir individual,” tukasnya. (quin)
Baca juga:
- Waworuntu: Harkitnas dan FesTIK Disatukan
- Peringatan Harkitnas “Tunggu” Kehadiran Tifatul Sambiring
- Setiap Sejarah Harus Diperingati
- Pemkot Lupa atau Tak Ingat Kapan Harkitnas