Manado, BeritaManado.com — Dr Jan S Maringka dikenal sebagai putra Kawanua dengan berbagai cerita.
Tidak hanya karir yang mentereng sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian RI, tapi kepedulian Jan Maringka terhadap sesama dan terutama persatuan bangsa menjadi ciri khas.
Dalam tugas kedinasan, Jan selalu menggagas kegiatan kebhinekaan mulai dari kegiatan gereja hingga gelar dzikir akbar untuk Kyai dan Habib dalam rangka HBA 2018 bersama Ketua MUI KH MA JSM selaku Jam Intel.
Jan juga pernah menjadi Ketua Paskah Nasional 2020 Tondano yang tertunda karena Covid-19 lalu dilanjutkan ke 2022 di Talaud sebagai penasihat PKB PGI 2 periode bersama Olly Dondokambey.
Dalam menjalankan tugasnya seperti kunjungan kerja ke daerah, Jan Maringka juga selalu menyempatkan diri untuk singgah di perbatasan dan mampir ke gereja dan juga pondok pesantren.
Penjaga kebhinekaan juga dirasa tepat disematkan kepada Jan Maringka karena dirinya aktif mempersatukan kawanua melalui acara HUT Emas di Jakarta dan selalu mengadakan event Bakudapa deng Warga Kawanua, baik di Jakarta, Makassar, Pontianak dan Bandung.
Terakhir yaitu acara Kunci Taong KKK Bersatu yang berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan, khas Kawanua.
Jan Maringka diketahui pernah menempuh pendidikan di SD, SMP dan SMA di Jakarta dan merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana, Jakarta (1988).
Dirinya bergabung di Kejaksaan RI sejak tahun 1989 dan mengawali karir sebagai Jaksa di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada tahun
1991.
Beberapa jabatan penting pernah diembannya
yaitu Kepala Kejaksaan Negeri Tarakan (2003), Atase Kejaksaan pada KJRI Hong Kong (2005), Kepala Bagian Kerja Sama Hukum Luar Negeri (2008), Kepala Kejaksaan Negeri Serang (2010), Asisten Umum Jaksa Agung RI (2012), Kepala Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri (2014) Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku (2015), Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (2017), Jaksa Agung Muda Intelijen (2017) dan Staf Ahli Jaksa Agung RI (2020).
Jan Maringka juga memegang gelar doktor Ilmu Hukum yang didapat dari Universitas Hasanuddin – Makassar (2015) dengan disertasi yang berjudul “Penguatan Ekstradisi dalam Sistim Peradilan Pidana terkait dengan Yurisdiksi Asing”.
Pendidikan kedinasan yang pernah diikutinya antara lain Commercial Law Course pada Melbourne University – Australia (1995), Training for Corruption Investigator (ILEA-Bangkok) 1999, Trans National Orgaized Crimes (UNAFEI-Japan) 2001 dan International Visitor Leadership Program (IVLP–USA, 2009), Diklat Kepemimpinan Tingkat Nasional PPRA LIII Lemhannas RI (2015) dan Diklat Kepemimpinan Tingkat I angkatan XXXVII di LAN-RI (2017).
Beberapa karya ilmiah telah dipublikasikan melalui jurnal baik didalam maupun di luar negeri, sedangkan karya ilmiah dalam bentuk buku yang telah diterbitkan berjudul “Peran Jaksa dalam Sistim Peradilan Pidana di Kawasan Asia Pasifik” (Sinar Grafika, 2014) dan “Eksistensi Kejaksaan dalam Konstitusi di Berbagai Negara” (Sinar Grafika, 2015), “Bunga Rampai Kejaksaan RI” (MaPPI- UI, 2015), dan “Reformasi Kejaksaan dalam Sistem Hukum Nasional” (Sinar Grafika, 2017), Ekstradisi dalam Sistem Peradilan Pidana (Sinar Grafika, 2018).
Ia banyak berkecimpung dalam aktivitas
organisasi penegak hukum di dalam maupun luar negeri seperti Pengurus Pusat Persatuan Jaksa Indonesia (PJI), International Association of Prosecutors (IAP), International Association of Anti-Corruption Agencies (IAACA), Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL LIII), Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI), Wakil Ketua Dewan Pengurus Yayasan Universitas Krisnadwipayana, serta aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi.
Selaku Inspektur Jenderal Kementerian
Pertanian RI, pada bulan April 2022 yang bersangkutan menginisiasi bergulirnya
program Jaga Pangan sebagai bentuk sinergisitas di bidang kerja sama Penegakan
Hukum dan APIP dalam menjaga ketahanan pangan di tanah air.
(***/srisurya)