Amurang—Jalan Desa Kilometer Tiga Kecamatan Amurang saat ini berubah fungsi. Apa pasal, jalan menuju perkebunan Roo’dok kini menjadi kuala kecil. Termasuk, kondisi jalan tersebut kini rusak parah.
Tahun 2011 lalu, jalan perkebunan Roo’dok tersebut dibangun Dinas Perkebunan Minsel dengan anggaran Rp 150 juta sekian. Hanya saja, hanya beberapa bulan jalan tersebut rusak akibat hujan.
‘’Semua material, baik batu kerikil, pasir dan lain sebagainya hanyut. Bahkan, jalan tersebut langsung berubah menjadi kuala kecil. Ini lantaran, pemborong yang dipercayakan kepada pemerintah desa setempat hanya mengerjakan asal-asalan. Akibatnya, jalannya tak bisa dipelihara dengan baik. Buktinya, rusak parah dan hanya bisa dilalui kendaraan rambo atau roda sapi,’’ ujar Noldy Pontoh, warga Buyungon yang setiap hari melintas di jalan tersebut.
Akankah jalan tersebut diperbaiki oleh Pemkab Minsel? Sebab, kalau tidak diperbaiki, maka ditakutkan jalan tersebut akan semakin rusak dan tambah parah lagi. ‘’Dimana pemerintah desa, apakah pemerintah desa hanya diam saja. Dan dimana anggota DPRD Minsel, sebab hampir semua anggota DPRD Minsel tak bisa memperjuangkan jalan Desa KM3 untuk diperhatikan,’’ tukas Victor Setligh dan Herry Werupangkey, keduanya warga Jaga IV. (and)
Amurang—Jalan Desa Kilometer Tiga Kecamatan Amurang saat ini berubah fungsi. Apa pasal, jalan menuju perkebunan Roo’dok kini menjadi kuala kecil. Termasuk, kondisi jalan tersebut kini rusak parah.
Tahun 2011 lalu, jalan perkebunan Roo’dok tersebut dibangun Dinas Perkebunan Minsel dengan anggaran Rp 150 juta sekian. Hanya saja, hanya beberapa bulan jalan tersebut rusak akibat hujan.
‘’Semua material, baik batu kerikil, pasir dan lain sebagainya hanyut. Bahkan, jalan tersebut langsung berubah menjadi kuala kecil. Ini lantaran, pemborong yang dipercayakan kepada pemerintah desa setempat hanya mengerjakan asal-asalan. Akibatnya, jalannya tak bisa dipelihara dengan baik. Buktinya, rusak parah dan hanya bisa dilalui kendaraan rambo atau roda sapi,’’ ujar Noldy Pontoh, warga Buyungon yang setiap hari melintas di jalan tersebut.
Akankah jalan tersebut diperbaiki oleh Pemkab Minsel? Sebab, kalau tidak diperbaiki, maka ditakutkan jalan tersebut akan semakin rusak dan tambah parah lagi. ‘’Dimana pemerintah desa, apakah pemerintah desa hanya diam saja. Dan dimana anggota DPRD Minsel, sebab hampir semua anggota DPRD Minsel tak bisa memperjuangkan jalan Desa KM3 untuk diperhatikan,’’ tukas Victor Setligh dan Herry Werupangkey, keduanya warga Jaga IV. (and)