Amurang—Warga Lingkungan VII Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang Timur mempertanyakan jalannya. Pasalnya, jalan yang nantinya akan menuju Boulevard telah ditutup. Menariknya, jalan itu ditutup dan dibangun peternakan babi. Akibatnya, warga yang ada di Lingkungan VII memprotes lantaran baunya sangat menusuk hidung.
Menariknya, pemerintah Kelurahan Pondang seakan-akan tak mau tahu soal jalan tersebut yang kini dibangun peternakan babi oleh pemiliknya. Katanya, pemilik tersebut adalah PNS di Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Minsel. Tetapi, ternyata oknum tersebut tak mau tahu soal dampak lingkungan.
‘’Peternakan babi tersebut, didalamnya ada ratusan ekor babi. Dan hampir setiap hari kami mencium aroma busuk (tahi babi, red). Bahkan, saat makan malam, siang dan saat tidur malam pun baunya minta ampun,’’ kata Jhon Runtunuwu, warga Liingkungan VII kepada BeritaManado.com dikediamannya.
“Jadi, menurut kami pemerintah harus melihat warganya. Atau jangan-jangan pemerintah sudah bermain mata dengan pemiliknya. Maksudnya, bermain mata lantaran telah mendapat fee dari pemilik,” tambahnya.
‘’Dengan demikian, pemerintah harus turun tangan dan membongkar. Sebab, sepengetahuan kami jalan ini akan dibangun terus tembus ke jalan boulevard Pondang. Kalau dalam dekat ini tak ada kejelasan dari pemerintah, maka kami akan membongkar peternakan babi tersebut,’’ ancam Runtunuwu.
Lurah Pondang, Bert Repi belum berhasil dihubungi soal keluhan peternakan babi yang dibangun tidak sesuai aturan. Sekaligus telah mengganggu ketentraman dan kesehatan warga. (and)
Amurang—Warga Lingkungan VII Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang Timur mempertanyakan jalannya. Pasalnya, jalan yang nantinya akan menuju Boulevard telah ditutup. Menariknya, jalan itu ditutup dan dibangun peternakan babi. Akibatnya, warga yang ada di Lingkungan VII memprotes lantaran baunya sangat menusuk hidung.
Menariknya, pemerintah Kelurahan Pondang seakan-akan tak mau tahu soal jalan tersebut yang kini dibangun peternakan babi oleh pemiliknya. Katanya, pemilik tersebut adalah PNS di Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Minsel. Tetapi, ternyata oknum tersebut tak mau tahu soal dampak lingkungan.
‘’Peternakan babi tersebut, didalamnya ada ratusan ekor babi. Dan hampir setiap hari kami mencium aroma busuk (tahi babi, red). Bahkan, saat makan malam, siang dan saat tidur malam pun baunya minta ampun,’’ kata Jhon Runtunuwu, warga Liingkungan VII kepada BeritaManado.com dikediamannya.
“Jadi, menurut kami pemerintah harus melihat warganya. Atau jangan-jangan pemerintah sudah bermain mata dengan pemiliknya. Maksudnya, bermain mata lantaran telah mendapat fee dari pemilik,” tambahnya.
‘’Dengan demikian, pemerintah harus turun tangan dan membongkar. Sebab, sepengetahuan kami jalan ini akan dibangun terus tembus ke jalan boulevard Pondang. Kalau dalam dekat ini tak ada kejelasan dari pemerintah, maka kami akan membongkar peternakan babi tersebut,’’ ancam Runtunuwu.
Lurah Pondang, Bert Repi belum berhasil dihubungi soal keluhan peternakan babi yang dibangun tidak sesuai aturan. Sekaligus telah mengganggu ketentraman dan kesehatan warga. (and)