Manado, BeritaManado.com – Sosialisai Empat Pilar Kebangsaan yang digelar Herson Mayulu dalam kapasitas sebagai Anggota MPR-RI kembali digelar di Manado, Sabtu (20/11/2021).
Meski tidak dihadiri sang legislator Herson Mayulu, namun kegiatan berlangsung menarik dengan diskusi aktif dari puluhan peserta.
Antropolog Universitas Sam Ratulangi, Mahyudin Damis sebagai narasumber panjang lebar menjelaskan fungsi empat pilar dan persatuan sebagai dasar meperkokoh cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Menurut Mahyudin Damis, Persatuan Indonesia yang ditegaskan dalam sila ketiga Pancasila sangat strategis dalam pembangunan bangsa.
Artinya kata Damis, penegasan itu perlu dipraktikkan nyata oleh masyarakat dengan bersatu dalam visi bernegara.
Pada kesempatan itu, Mahyudin mengutip pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang pernah menyebut setiap pemerintahan di Indonesia selalu dituding tak mampu menjalankan Pancasila sebagai ideologi negara.
Kata Mahyudin, Presiden pertama Soekarno jatuh karena dituding melanggar Pancasila dan UUD 1945 karena dianggap memberi angin segar kepada kelompok komunis.
Padahal, kata Damis, Bung Karno merupakan penggagas Pancasila.
Begitu juga dengan Soeharto, dinilai tidak mampu melaksanakan Pancasila dan akhirnya lengser.
Soeharto dituding tidak mampu membersihkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
“Berikut BJ Habibie mendapat penolakan MPR membiarkan Timor-Timur lepas. Presiden Aburrahman Wahid dituduh tak mampu menjalankan amanat Pancasila, merujuk pada pencabutan TAP MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang Larangan Ajaran Komunisme/Marxisme,” terang Damis.
Selanjutnya, beber Damis, Presiden Megawati Soekarnoputri dinilai tidak bisa mengimplementasikan Pancasila karena menjual aset negara ke luar negeri.
Demikian halnya dengan Soesilo Bambang Yudhoyono yang mendapat demo terus-menerus.
“Sekarang pun demikian. Joko Widodo telah bekerja menjalankan amanat Pancasila, sekalipun pada akhirnya tetap dituding tidak mampu melaksanakan karena hutang negara yang membengkak,” tegas Damis.
Ia pun mengapresiasi Herson Mayulu yang terus aktif memberikan sosialisasi empat demi pemahaman penting perihal nilai-nilai Pancasila kepada publik.
Sebab katanya, pengertian terhadap Pancasila secara luas perlu dilakukan terus-menerus.
Mahyudin turut mengapresiasi jejak politik Herson Mayulu yang dikenal sosok toleran.
“Waktu menjadi Bupati Bolaang Mongondow Selatan, pak Herson membangun sejumlah tempat ibadah. Di sana masjid, gereja dan pura berdampingan. Ini sungguh hebat, dia (Herson) seorang negarawan,” tegas Damis yang juga menjabat Ketua Umum IKA SMP Muhammadiyah 1 Manado.
Sosialisasi dihadiri berbagai organisasi keagamaan di Manado seperti GP Ansor, Pelajar Islam Indonesia (PII), Nadlatul Ulama dan undangan lainnya.
Mahyudin Damis turut didampingi Staf Khusus Wali Kota Manado, Rustam Hasan.
Sementara moderator dipimpin Muhamad Burhanuddin.
(Alfrits Semen)