Manado, BeritaManado.com – Komandan Komando Resimen Mahasiswa (Menwa) Sam Ratulangi Jackson Ruaw bersama jajaran mengutuk dengan keras tindakan teror bom tiga gereja di Surabaya, yang terjadi Minggu (13/5/2018).
“Kami turut berduka cita yang mendalam atas bencana yang menimpa keluarga korban teror bom, dan semoga keluarga korban diberkati dengan kekuatan dan kesehatan. Namun kami mendorong pihak TNI dan Polri untuk mengusut tuntas aktor intelektual yang terlibat dalam aksi teror bom ini,” ujar Jackson Ruaw.
Selain itu, Komando Menwa Sam Ratulangi, juga mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk mengambil langkah guna antisipasi dan mewaspadai potensi dan peluang gerakan radikalisme dan terorisme, serta menjamin keamanan dan keselamatan rakyat.
Jackson Ruaw meminta seluruh jajaran komando agar meningkatkan kewaspadaan terhadap dinamika kondisi internal dan eksternal yang mengandung potensi ancaman tantangan hambatan dan gangguan dalam proses berbangsa dan bernegara.
“Jajaran komando secara pro aktif dan terus menerus mendukung dan mewujudkan nilai-nilai kebangsaan, bela negara dan cinta tanah air, untuk menangkal tren aktivitas disintegrasi dan memperkuat persatuan bangsa,” pungkas Ruaw.
(***/rds)
Manado, BeritaManado.com – Komandan Komando Resimen Mahasiswa (Menwa) Sam Ratulangi Jackson Ruaw bersama jajaran mengutuk dengan keras tindakan teror bom tiga gereja di Surabaya, yang terjadi Minggu (13/5/2018).
“Kami turut berduka cita yang mendalam atas bencana yang menimpa keluarga korban teror bom, dan semoga keluarga korban diberkati dengan kekuatan dan kesehatan. Namun kami mendorong pihak TNI dan Polri untuk mengusut tuntas aktor intelektual yang terlibat dalam aksi teror bom ini,” ujar Jackson Ruaw.
Selain itu, Komando Menwa Sam Ratulangi, juga mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk mengambil langkah guna antisipasi dan mewaspadai potensi dan peluang gerakan radikalisme dan terorisme, serta menjamin keamanan dan keselamatan rakyat.
Jackson Ruaw meminta seluruh jajaran komando agar meningkatkan kewaspadaan terhadap dinamika kondisi internal dan eksternal yang mengandung potensi ancaman tantangan hambatan dan gangguan dalam proses berbangsa dan bernegara.
“Jajaran komando secara pro aktif dan terus menerus mendukung dan mewujudkan nilai-nilai kebangsaan, bela negara dan cinta tanah air, untuk menangkal tren aktivitas disintegrasi dan memperkuat persatuan bangsa,” pungkas Ruaw.
(***/rds)