Kawangkoan, BeritaManado.com — Kesan heboh dan dahsyat pada kegiatan kampanye terbatas Calon Bupati Minahasa Ivan Sarundajang dan Wakil Bupati Careig Naichel Runtu kembali berlanjut di Desa Kayuuwi Kecamatan Kawangkoan Barat, Rabu (11/4/2018) sore tadi.
Kampanye yang dimulai tepat pukul 4 sore dan berlangsung selama satu jam itu dihadiri ratusan massa pendukung masyarakat yang ada di Kecamatan Kawangkoan Barat, Kawangkoan dan Kawangkoan Utara serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dua jingle langsung dikumandangkan disaat pasangan calon yang diusung bersama Partai Golkar, NasDem dan PKPI memasuki lokasi kampanye yang terlebih dahulu telah dipadati oleh para pendukung.
Sekretaris Tim Kampanye Victor Rompas mengatakan bahwa jumlah kursi yang disediakan di dalam bangsal pertemuan terbatas, akan tetapi pendukung yang datang ternyata tidak bisa ambil bagian dan hanya bisa berdiri disekitar tenda lokasi kampanye.
Saat didaulat membawakan orasi politik, Calon Wakil Bupati Minahasa Careig Naichel Runtu memberikan apresiasi kepada masyarakat yang datang ke lokasi kampanye dengan motivasi yang tulus dan bukan karena diintimidasi.
“Masyarakat harus berani melawan perilaku yang dibuat oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab, dimana apa yang dilakukan itu dapat dinilai sebagai sebuah pelanggaran dan bisa diancam dengan hukuman denda maupun penjara,” kata Runtu.
Orasi politik berikutnya dibawakan oleh Calon Bupati Minahasa Ivan Sarundajang, dimana dirinya menitikberatkan pada pemaparan visi dan misi yang lebih spesifik sesuai dengan keistimewaan atau potensi Desa Kayuuwi.
“Di desa ini memiliki potensi wisata air terjun. Ini bagian dari rencana kami, bahwa apabila Tuhan berkenan dan masyarakat memberikan dukungan, maka pengembangan sektor pariwisata akan dimaksimalkan,” tutur Sarundajang.
Sementara, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Sulawesi Utara Stefanus Vreeke Runtu mengatakan bahwa Pilkada bukanlah kesempatan untuk membodohi masyarakat dengan rupa-rupa trik dan kebohongan.
“Pesta demokrasi merupakan arena pertarungan ide dan gagasan pembangunan daerah. Namun sangat disayangkan ada oknum-oknum pejabat dimanfaatkan untuk hal-hal yang sudah jelas tidak bisa dilakukan,” ujar Runtu.
(Frangki Wullur)
Kawangkoan, BeritaManado.com — Kesan heboh dan dahsyat pada kegiatan kampanye terbatas Calon Bupati Minahasa Ivan Sarundajang dan Wakil Bupati Careig Naichel Runtu kembali berlanjut di Desa Kayuuwi Kecamatan Kawangkoan Barat, Rabu (11/4/2018) sore tadi.
Kampanye yang dimulai tepat pukul 4 sore dan berlangsung selama satu jam itu dihadiri ratusan massa pendukung masyarakat yang ada di Kecamatan Kawangkoan Barat, Kawangkoan dan Kawangkoan Utara serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dua jingle langsung dikumandangkan disaat pasangan calon yang diusung bersama Partai Golkar, NasDem dan PKPI memasuki lokasi kampanye yang terlebih dahulu telah dipadati oleh para pendukung.
Sekretaris Tim Kampanye Victor Rompas mengatakan bahwa jumlah kursi yang disediakan di dalam bangsal pertemuan terbatas, akan tetapi pendukung yang datang ternyata tidak bisa ambil bagian dan hanya bisa berdiri disekitar tenda lokasi kampanye.
Saat didaulat membawakan orasi politik, Calon Wakil Bupati Minahasa Careig Naichel Runtu memberikan apresiasi kepada masyarakat yang datang ke lokasi kampanye dengan motivasi yang tulus dan bukan karena diintimidasi.
“Masyarakat harus berani melawan perilaku yang dibuat oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab, dimana apa yang dilakukan itu dapat dinilai sebagai sebuah pelanggaran dan bisa diancam dengan hukuman denda maupun penjara,” kata Runtu.
Orasi politik berikutnya dibawakan oleh Calon Bupati Minahasa Ivan Sarundajang, dimana dirinya menitikberatkan pada pemaparan visi dan misi yang lebih spesifik sesuai dengan keistimewaan atau potensi Desa Kayuuwi.
“Di desa ini memiliki potensi wisata air terjun. Ini bagian dari rencana kami, bahwa apabila Tuhan berkenan dan masyarakat memberikan dukungan, maka pengembangan sektor pariwisata akan dimaksimalkan,” tutur Sarundajang.
Sementara, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Sulawesi Utara Stefanus Vreeke Runtu mengatakan bahwa Pilkada bukanlah kesempatan untuk membodohi masyarakat dengan rupa-rupa trik dan kebohongan.
“Pesta demokrasi merupakan arena pertarungan ide dan gagasan pembangunan daerah. Namun sangat disayangkan ada oknum-oknum pejabat dimanfaatkan untuk hal-hal yang sudah jelas tidak bisa dilakukan,” ujar Runtu.
(Frangki Wullur)