Jakarta, BeritaManado.com – Setelah 35 tahun sebuah momen bersejarah dikunjungi oleh Paus St. Yohanes Paulu II, kini bangsa Indonesia kembali mendapatkan kehormatan besar dari Takhta Suci Vatikan dengan hadirnya Paus Fransiskus dalam rangkaian perjalanan apostoliknya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah negara pertama di luar Italia yang disinggahi Paus Fransiskus sebelum melanjutkan ke Papua New Guinea, Tomor Leste dan Singapura.
Pastor Kris Ludong Pr dalam penjelasannya yang diunggah di akun TikTok miliknya memberikan penjelasan tentang tiga keistimewaan dengan empat agenda utama.
Pertama adalah momen bersejarah ini merupakan perjalanan apostolik pertama keluar Italia sepanjang tahun 2024.
“Sebelum ke Indonesia, Paus Fransiskus hanya melakukan perjalanan apostoliknya di seputaran negara Italia saja. Hal ini disebabkan karena Paus Fransiskus sempat mengalami gangguan keseharan dan harus menjalani perawatan pasca operasi. Karena situasi ini Paus Fransiskus membutuhkan waktu istirahat yang cukup panjang,” ungkap Pastor Kris Ludong Pr.
Ditambahkannya, bahwa yang dilakukan Paus Fransiskus merupakan perjalanan apostolik yang ke-45 selama dalam kurun waktu 11 tahun memimpin umat Katolik dunia.
Keistimewaan yang kedua adalah perjalanan terpanjang dari kunjungan apostolik dengan total waktu selama 12 hari yaitu mulai 2 – 13 September 2024 dengan menempuh perjalanan udara 11.354 kilometer dengan jenis pesawat dari maskapai Italia Airways dengan waktu 13 jam penerbangan.
Perjalanan ini diikuti oleh 70 jurnalis dan akan diliput leboh dari 700 jurnalis dalam dan luar negeri selama kunjungan ke Indonesia.
Keistimewaan ketiga adalah bahwa kunjungan ini adalah perjalanan apostolik dengan negara tujuan terbanyak dan Indonesia adalah negara yang ke-62 yang dikunjungi oleh Paus Fransiskus, setelah itu Papua New Guinea, Timor Leste dan Singapura.
Dari perjalanan apostolik ini, Paus Fransiskus akan menjalani 33 pertemuan di degara-negara tersebut dengan satu agenda utama di masing-masing negara.
Di Indonesia Paus Fransiskus akan melakukan dialog antar umat beragama, Papua New Guinea mengangkat tema hormat kepada planet bumi, Timor Leste memfokuskan pembicaraan tentang kontribusi umat katolik bagi peradaban dunia dan Singapura membahas kemajuan teknologi dan dampaknya bagi manusia,” jelasnya.
“Karena perjalanan apostolik ini cukup melelahkan mengingat usianya sudah mencapai 87 tahun, maka mari kita doakan agar Paus Fransiskus diberikan kekuatan dan kemampuan. Semoga juga dengan kunjunga ini umat Katolik Indonesia mendapatkan berkat dari Tuhan,” ucapnya.
Pada bagian lain, agenda Paus Fransiskus selama berada di Indonesia adalah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara Rabu (4/9/2024) pukul 9.00 WIB kemudian berlanjut ke Gereja Katedral Jakarta pukul 16.00 WIB.
Pada Kamis (5/9/2024), Paus Fransiskus dijadwalkan berkunjung ke Masjid Istiqlal untuk dialog antar umat beragama, pukul 10.00 WIB menuju Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan sore harinya pukul 17.00 WITA Misa Kudus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Paus Fransiskus bertolak ke Papua New Guinea pada Jumat (6/9/2024) dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
(Frangki Wullur)