Bitung – Camat Lembeh Selatan, Mex Mapahena tak menampik jika ada sejumlah pohon mangrove di Kelurahan Pasir Panjang Lingkungan Satu RT 3 Kecamatan Lembeh Selatan.
Namun, Mex menyatakan, jumlah pohon mangrove yang ditebang tidak sampai ratusan atau ribuan seperti yang disampaikan warga, tapi hanya beberapa saja yang kondisinya dianggap membahayakan pemukiman.
“Mangrove yang ditebang itu sudah mengancam rumah warga karena sudah cukup tinggi dan sudah melalui musyawarah warga,” kata Mex via WhatsApp, Senin (03/09/2018).
Tidak hanya menebang, kata Mex, sesuai kesepakatan, warga siap mengganti dengan menanam sepuluh kali lipat anak pohon mangrove sebagai konpensasi atas penebangan beberapa pohon.
“Jadi mengantisipasi bencana mangrove tumbang maka musyawarah warga putuskan tebang tapi digantikan sepulu kali lipat pohon baru,” katanya.
Dirinya juga mengaku sudah menelusuri soal informasi tentang Seklur yang melakukan pengumuman menggunakan pengeras suara serta membawa-bawa nama Wali Kota Bitung.
“Seklur tidak pernah umumkan bahwa itu printah Wali kota justru kami, pemerintah kecamatan hingga kelurahan berusaha untuk mengajak warga tanam mangrove. Dan itu sudah saya telusuri di lapangan,” katanya.
(abinenobm)
Bitung – Camat Lembeh Selatan, Mex Mapahena tak menampik jika ada sejumlah pohon mangrove di Kelurahan Pasir Panjang Lingkungan Satu RT 3 Kecamatan Lembeh Selatan.
Namun, Mex menyatakan, jumlah pohon mangrove yang ditebang tidak sampai ratusan atau ribuan seperti yang disampaikan warga, tapi hanya beberapa saja yang kondisinya dianggap membahayakan pemukiman.
“Mangrove yang ditebang itu sudah mengancam rumah warga karena sudah cukup tinggi dan sudah melalui musyawarah warga,” kata Mex via WhatsApp, Senin (03/09/2018).
Tidak hanya menebang, kata Mex, sesuai kesepakatan, warga siap mengganti dengan menanam sepuluh kali lipat anak pohon mangrove sebagai konpensasi atas penebangan beberapa pohon.
“Jadi mengantisipasi bencana mangrove tumbang maka musyawarah warga putuskan tebang tapi digantikan sepulu kali lipat pohon baru,” katanya.
Dirinya juga mengaku sudah menelusuri soal informasi tentang Seklur yang melakukan pengumuman menggunakan pengeras suara serta membawa-bawa nama Wali Kota Bitung.
“Seklur tidak pernah umumkan bahwa itu printah Wali kota justru kami, pemerintah kecamatan hingga kelurahan berusaha untuk mengajak warga tanam mangrove. Dan itu sudah saya telusuri di lapangan,” katanya.
(abinenobm)