Bitung, BeritaManado.com – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey melepas ekspor komoditas pertanian Sulut di Terminal Pelabuhan Peti kemas Bitung, Sabtu (14/08/2020).
Ekspor komoditas Sulut itu dilepas Gubernur didampingi Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri dalam rangka Pelaksanaan Merdeka Ekspor yang digelar di 17 pintu pengeluaran di Indonesia dipimpin Presiden, Joko Widodo (Jokowi) dan diikuti secara virtual.
Dari data, ada enam komoditas pertanian Sulut yang dilepas dalam acara itu, yakni pala biji, bunga pala, pala bubuk, bungkil kelapa, kelapa parut dan santan kelapa dengan tujuan 14 negara.
Ekspor komoditas pertanian yang dilepas Gubernur itu berjumlah volume ekspor 13.028.855 dan nilai sebesar Rp63.601.930.800.
Untuk komoditi pala biji diekspor ke negara Vietnam, Netherland dan Italy. Bunga pala ke India dan Netherland, pala bubuk ke Argentina, bungkil kelapa ke India dan Korea Selatan serta santan kelapa ke Vietnam.
Sedangkan kelapa parut diekspor ke German, Russia, England, Poland, Netherland, Australia, Hongkong, China dan New Zealand.
Komoditas ekspor baru
Selain keenam komoditas itu, ada juga komoditas pertanian ekspor baru yang sudah berjalan dari tahun 2020-2021.
Keenam komoditas itu adalah RBD palm stearin atau minyak fraksi tujuan ekspor China dengan jumlah 2.999 ton nilai Rp33.2 miliar, air kelapa tujuan Singapura jumlah 256 ton nilai Rp6.8 miliar, coco peat tujuan Korea Selatan dan China jumlah 150 ton nilai Rp449 juta.
Pala bubuk ke Argentina dengan jumlah 39 ton nilai Rp1.7 miliar, stvia atau pemanis pengganti tebu ke Korea Selatan sebanyak 1.3 ton jumlah Rp33.3 miliar.
Dan yang menarik, masuknya tanaman hias sebagai salah satu komoditi pertanian yang cukup banyak diminati sejumlah negara.
Untuk peminat tanam hias dari Sulut adalah Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, US, Belanda, Rusia, Guam, Jepang dan Korea Selatan.
Komoditas potensi ekspor
Tidak hanya itu, sejumlah komoditas pertanian di Sulut sementara dipersiapkan untuk menjajal negara lain melalui ekspor.
Komoditas yang memiliki potensi besar untuk diekspor adalah bawang merah, bunga krisan, sereh, umbi porang, briket dan serat abaka.
Komoditas itu bakal dihasilkan dari sejumlah daerah di Sulut. Untuk bawang merah dari Minahasa, Minsel, Kotamobagu dan Minut.
Bunga krisan dari Tomohon, sereh dari Kota Bitung dan Kotamobagu, umbi porang dari Bolmong, briket dari Sangihe serta serat abaka dari Talaud.
(abinenobm)