Sangihe, BeritaManado.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) merilis harga komoditi hasil bumi Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Hal ini dibenarkan oleh Frank Tamaka selaku bagian kesekretariatan Dinas tersebut melalui fanpage resmi media sosial ketika dikonfirmasi BeritaManado.com, Rabu (21/3/2018)
Dia mengatakan bahwa hal itu merupakan perintah langsung oleh Kepala Dinas Feliks Gaghaube sebagai bentuk keterbukaan kepada publik.
“Memang benar kami mempostingnya, karena itu perintah langsung dari Kadis. Agar masyarakat dapat mengetahui persoalan harga komoditi yang sebenarnya,” kata Tamaka.
Dijelaskanya lagi, di daftar tersebut itu dirangkum melalui pengecekan harga setiap pembeli komoditi Di Sangihe sendiri.
“Agar masyarakat tahu tentang keadaan yang sebenarnya terjadi dilapangan, maka kami melakukan pedataan hasil. Ini kami lakukan secara rutin setiap mingggu,” jelas Tamaka.
Berikut adalah daftar harga yang dirilis Selasa 13/3/2018 pekan lalu :
Harga Hasil Bumi Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pala A Rp. 35.000, Pala B Rp. 23.000, Kowe A Rp. 33.000, Kowe B Rp. 30.000 dan Kowe C Rp. 25.000, Kopra Gudang Rp. 6.300, Kopra Harian Rp. 5.500, Harga Cengkih (buah) Rp. 100.000, Gagang Rp. 5.000, Kakao/Coklat Rp. 10.000, Arang Tampurung Rp. 3.300.
Harga Hasil Bumi Kab. Kepl Siau Taghulandang Biaro (SITARO). Pala A Rp. 53.000, Pala B Rp. 30.000, Kowe A Rp. 35.000, Kowe B Rp. 32.000, Kowe C Rp. 30.000, Fuli Rp. 123.000, Cengkih (buah) Rp. 95.000, Gagang Rp. 5.000, Kakao/Coklat Rp. 10.000, Arang Tampurung Rp. 3.300.
Harga Hasil Bumi Kota Manado. Pala A Rp. 42.000, Pala B Rp. 38.000, Kowe A Rp. 34.500, Kowe B Rp. 32.000, Kowe C Rp. 27.500, Fuli Rp. 125.000, Kopra Gudang Rp. 6.500, Kopra Harian Rp. 5.800.
Kondisi khusus komoditi Pala terjadi penurunan secara signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena permintaan dunia/eropa terhadap komoditi PaIa berkurang/menurun.
Produksi negara penghasil Pala meningkat sementara permintaan berkurang. Selanjutnya penurunan harga Pala disebabkan karena kualitas Pala menurun. Penurunan kualitas ini juga disebabkan karena Pemetikan Pala belum pada waktunya serta perlakuan pengeringan yang tidak memenuhi standar.
(Christian Abdul)
Sangihe, BeritaManado.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) merilis harga komoditi hasil bumi Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Hal ini dibenarkan oleh Frank Tamaka selaku bagian kesekretariatan Dinas tersebut melalui fanpage resmi media sosial ketika dikonfirmasi BeritaManado.com, Rabu (21/3/2018)
Dia mengatakan bahwa hal itu merupakan perintah langsung oleh Kepala Dinas Feliks Gaghaube sebagai bentuk keterbukaan kepada publik.
“Memang benar kami mempostingnya, karena itu perintah langsung dari Kadis. Agar masyarakat dapat mengetahui persoalan harga komoditi yang sebenarnya,” kata Tamaka.
Dijelaskanya lagi, di daftar tersebut itu dirangkum melalui pengecekan harga setiap pembeli komoditi Di Sangihe sendiri.
“Agar masyarakat tahu tentang keadaan yang sebenarnya terjadi dilapangan, maka kami melakukan pedataan hasil. Ini kami lakukan secara rutin setiap mingggu,” jelas Tamaka.
Berikut adalah daftar harga yang dirilis Selasa 13/3/2018 pekan lalu :
Harga Hasil Bumi Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pala A Rp. 35.000, Pala B Rp. 23.000, Kowe A Rp. 33.000, Kowe B Rp. 30.000 dan Kowe C Rp. 25.000, Kopra Gudang Rp. 6.300, Kopra Harian Rp. 5.500, Harga Cengkih (buah) Rp. 100.000, Gagang Rp. 5.000, Kakao/Coklat Rp. 10.000, Arang Tampurung Rp. 3.300.
Harga Hasil Bumi Kab. Kepl Siau Taghulandang Biaro (SITARO). Pala A Rp. 53.000, Pala B Rp. 30.000, Kowe A Rp. 35.000, Kowe B Rp. 32.000, Kowe C Rp. 30.000, Fuli Rp. 123.000, Cengkih (buah) Rp. 95.000, Gagang Rp. 5.000, Kakao/Coklat Rp. 10.000, Arang Tampurung Rp. 3.300.
Harga Hasil Bumi Kota Manado. Pala A Rp. 42.000, Pala B Rp. 38.000, Kowe A Rp. 34.500, Kowe B Rp. 32.000, Kowe C Rp. 27.500, Fuli Rp. 125.000, Kopra Gudang Rp. 6.500, Kopra Harian Rp. 5.800.
Kondisi khusus komoditi Pala terjadi penurunan secara signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena permintaan dunia/eropa terhadap komoditi PaIa berkurang/menurun.
Produksi negara penghasil Pala meningkat sementara permintaan berkurang. Selanjutnya penurunan harga Pala disebabkan karena kualitas Pala menurun. Penurunan kualitas ini juga disebabkan karena Pemetikan Pala belum pada waktunya serta perlakuan pengeringan yang tidak memenuhi standar.
(Christian Abdul)