Tondano, BeritaManado.com — Menjadi seorang dokter tentunya adalah sebuah pilihan hidup seseorang dan pasti selalu memiliki suka dan duka, apalagi bergabung dengan sebuah tim khusus untuk menghadapi berbagai problem kesehatan di tengah-tengah masyarakat.
Itulah yang dilakukan dr. Pipit Said yang mengabdikan dirinya di salah satu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Minahasa.
Kepada BeritaManado.com, Senin (11/5/2020), dr. Pipit Sait menuturkan bahwa selain bertugas sebagai seorang dokter, dirinya juga tergabung dengan Tim COVID-19 Kabupaten Minahasa di Kecamatan Tondano Selatan.
“Kalau ditanya sukanya, yaitu saat saya dan teman-teman tim bertemu dengan sifat kooperatif orang yang menjadi target pemantauan dan pemeriksaan. Namun dukanya jika kami menemukan sifat orang yang sebaliknya,” kata dr. Pipit Said.
Tidak hanya itu saja, hal yang pasti tidak akan pernah dilupakan yaitu saat seluruh tim turun lapangan dengan menumpang mobil operasional Puskesmas dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan merasakan situasi seperti direbus karena panas.
Ditanya kewajibannya sebagai seorang muslim, dr. Pipit sapaan akrabnya mengatakan bahwa selagi tidak ada halangan, maka ibadah puasa tetap dijalaninya sebagaimana mestinya, termasuk saat turun lapangan.
“Syukur kepada Allah, saya dan teman-teman tim saat ini semuanya dalam keadaan sehat meski harus berhadapan dengan wabah COVID-19 yang cukup mematikan. Kami juga terus bermohon kepada Tuhan untuk terus memberikan perlindungan kepada seluruh personil tenaga kesehatan Minahasa dalam menjalankan tugas ini,” tutur dr. Pipit.
(Frangki Wullur)