Perwakilan masyarakat Pulau Lembeh ketika medatangi Kantor DPRD
Bitung – Lagi-lagi puluhan perwakilan masyarakat Pulau Lembeh harus meninggalkan Kantor DPRD dengan muka murung dan kecewa. Harapan yang digantungkan pada 30 anggota DPRD Kota Bitung untuk bisa menyuarakan nasib yang dialami bertahun-tahun soal status tanah Pulau Lembeh tak kunjung terjawab.
“Ini bukan kali pertama kami mendatangi Kantor DPRD dengan harapan bisa mendapatan hasil dari aspirasi yang masyarakat sampaikan beberapa waktu lalu ke lembaga DPRD yang terhormat ini,” kata perwakilan masyarakat Pulau Lembeh, Michael Yakobus, Senin (20/4/2015).
Yakobus menyatakan, semenjak aspirasi masyarakat Pulau Lembeh disampaikan ke DPRD, hasilnya hingga kini masih tanda tanya tanpa ada kejelasan sama sekali. Seperti tanggal 12 Maret lalu ketika mereka datang, anggota DPRD hanya menjanjikan akan melakukan penjadwalan ulang untuk membahas aspirasi masyarakat Pulau Lembeh.
“Tapi sampai sekarang, janji penjadwalan ulang untuk membicarakan aspirasi masyarakat Pulau Lembeh tak juga terealisasi,” katanya.
Merasa tak ada tanggapan, Kamis (16/4/2015), pihak Yakobus kembali memasukkan surat secara resmi ke DPRD dengan harapan aspirasi mereka bisa segera ditanggapi. Namun rupanya tetap saja tak ada respon sehingga perwakilan masyarakat berinisiatif datang untuk mengecek tindak lanjut aspirasi mereka.
“Tapi lagi-lagi kami harus pulang dengan kecewa, karena rupanya tak satupun anggota DPRD yang mau menemui kami, dengan alasan komisi yang berkaitan dengan aspirasi kami sementara tugas luar daerah,” katanya.(abinenobm)
Perwakilan masyarakat Pulau Lembeh ketika medatangi Kantor DPRD
Bitung – Lagi-lagi puluhan perwakilan masyarakat Pulau Lembeh harus meninggalkan Kantor DPRD dengan muka murung dan kecewa. Harapan yang digantungkan pada 30 anggota DPRD Kota Bitung untuk bisa menyuarakan nasib yang dialami bertahun-tahun soal status tanah Pulau Lembeh tak kunjung terjawab.
“Ini bukan kali pertama kami mendatangi Kantor DPRD dengan harapan bisa mendapatan hasil dari aspirasi yang masyarakat sampaikan beberapa waktu lalu ke lembaga DPRD yang terhormat ini,” kata perwakilan masyarakat Pulau Lembeh, Michael Yakobus, Senin (20/4/2015).
Yakobus menyatakan, semenjak aspirasi masyarakat Pulau Lembeh disampaikan ke DPRD, hasilnya hingga kini masih tanda tanya tanpa ada kejelasan sama sekali. Seperti tanggal 12 Maret lalu ketika mereka datang, anggota DPRD hanya menjanjikan akan melakukan penjadwalan ulang untuk membahas aspirasi masyarakat Pulau Lembeh.
“Tapi sampai sekarang, janji penjadwalan ulang untuk membicarakan aspirasi masyarakat Pulau Lembeh tak juga terealisasi,” katanya.
Merasa tak ada tanggapan, Kamis (16/4/2015), pihak Yakobus kembali memasukkan surat secara resmi ke DPRD dengan harapan aspirasi mereka bisa segera ditanggapi. Namun rupanya tetap saja tak ada respon sehingga perwakilan masyarakat berinisiatif datang untuk mengecek tindak lanjut aspirasi mereka.
“Tapi lagi-lagi kami harus pulang dengan kecewa, karena rupanya tak satupun anggota DPRD yang mau menemui kami, dengan alasan komisi yang berkaitan dengan aspirasi kami sementara tugas luar daerah,” katanya.(abinenobm)