Kantor Walikota Tomohon.
TOMOHON, beritamanado.com – Pemerintah Kota Tomohon ditantang untuk mendapatkan dana hibah yang lumayan besar dari pemerintah pusat. Tak tanggung-tanggung, dana tersebut senilai 100 miliar yang tentunya bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan prasana lainnya.
“Namun, untuk mendapatkan dana hibah tersebut Pemerintah Kota Tomohon terlebih dahulu harus mendapatkan Opini WTP dalam pengelolaan keuangan, Piala Adipura, WTN termasuk Kota Sehat,” ungkap Asisten Ekonomi dan Pembangunan Ronni Lumowa SSos MSi saat menyampaikan arahan dalam apel di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Tomohon, Senin (11/05/2015).
Lanjutnya, Pemkot Tomohon juga harus melakukan terobosan untuk mendapatkan dana yang cukup besar ini yakni seperti penerapan e-Budgeting (Pengelolaan Keuangan Berbasis Elektronik) seperti yang telah dilakukan Pemprov DKI dan e-Proyek atau sistem pelelangan secara elektronik yang tak melibatkan kontak lansung atau face to face dalam pelelangan seperti yang dilakukan di Kota Bandung.
Hal yang sama juga diungkapkan Asisten Administrasi Umum Ir Harold Lolowang MSc dimana syarat untuk mendapatkan dana hibah sebesar itu memang sulit namun tetap dapat diperoleh. “Tentu secara bertahap dan membutuhkan komitmen kerja dan usaha-usaha secara bersama-sama dan berkesinambungan untuk kemajuan pembangunan di Kota Tomohon,” ujar Lolowang. (ray)
Kantor Walikota Tomohon.
TOMOHON, beritamanado.com – Pemerintah Kota Tomohon ditantang untuk mendapatkan dana hibah yang lumayan besar dari pemerintah pusat. Tak tanggung-tanggung, dana tersebut senilai 100 miliar yang tentunya bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan prasana lainnya.
“Namun, untuk mendapatkan dana hibah tersebut Pemerintah Kota Tomohon terlebih dahulu harus mendapatkan Opini WTP dalam pengelolaan keuangan, Piala Adipura, WTN termasuk Kota Sehat,” ungkap Asisten Ekonomi dan Pembangunan Ronni Lumowa SSos MSi saat menyampaikan arahan dalam apel di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Tomohon, Senin (11/05/2015).
Lanjutnya, Pemkot Tomohon juga harus melakukan terobosan untuk mendapatkan dana yang cukup besar ini yakni seperti penerapan e-Budgeting (Pengelolaan Keuangan Berbasis Elektronik) seperti yang telah dilakukan Pemprov DKI dan e-Proyek atau sistem pelelangan secara elektronik yang tak melibatkan kontak lansung atau face to face dalam pelelangan seperti yang dilakukan di Kota Bandung.
Hal yang sama juga diungkapkan Asisten Administrasi Umum Ir Harold Lolowang MSc dimana syarat untuk mendapatkan dana hibah sebesar itu memang sulit namun tetap dapat diperoleh. “Tentu secara bertahap dan membutuhkan komitmen kerja dan usaha-usaha secara bersama-sama dan berkesinambungan untuk kemajuan pembangunan di Kota Tomohon,” ujar Lolowang. (ray)