Semarang, BeritaManado.com — Kabar mengenai berpulangnya Pater Fransiskus Xaverius Tandean SJ, Kamis (19/9/2019) lalu di Rumah Sakit Santa Elisabet Semarang meninggalkan duka mendalam bagi Keluarga Besar Serikat Jesus Indonesia serta keluarga dan kerabat dekat lainnya.
Tak hanya itu, ada begitu banyak kesan yang dirasakan dari rekan sesama Jesuit (sebutan bagi para misionaris Serikat Jesus) dari kehadiran misionaris kelahiran Manado 25 Juli 1932 silam itu.
Jesuit berusia 87 tahun itu adalah putera dari almarhum Tan Tek Hong dan Kwe Soei Pien menerima sakramen baptis pada 18 Maret 1948 saat berusia 16 tahun dan di tahun yang sama juga menerima Sakramen Krisma tanggal 14 November 1948 di Paroki St. Ignatius Manado.
Pendidikan dasar dan menengah pertama MULO (1949) ia tempuh di Manado dan kemudian melanjutkan ke AMS/SMA di Manado dan Jakarta tahun 1949-1952.
Usai menjalani pendidikan menengah, dua tahun kemudian Tandean muda melanjutkan pendidikan di Seminari Menengah St. Petrus Kanisius Mertoyudan tahun 1954-1956.
Setelah itu, Frater Tan sapaan akrabnya masuk Novisiat Serikat Jesus (SJ) di Girisonta pada 7 September 1956.
Pada tahun ini, ada hal yang dikenang oleh Kardinal Indonesia Mgr. Julius Dharmaatmaja SJ, bahwa Frater Tan dengan kehendak bebas menyatakan siap untuk melepaskan hak warisan dari keluarga kepadanya.
Kemudian di pada 8 Sepetember 1858 Frater Tan mengucapkan kaul pertamanya di hadapan Provinsial SJ Indonesia Pater F. Kester SJ di Novisiat Girisonta, Ungaran.
Setelah itu, Frater Tan menempuh formasi Yuniorat tahun 1958-1960 juga di Novisiat St. Stanislaus Girisonta dan selnjutnya melanjutkan pendidikan pada formasi Filsafat di Poona India tahun 1960-1962.
Untuk tahap kerasulan dijalani Frater Tan di Yayasan Kanisius Pusat Semarang tahun 1962-1963 dan kemudian dilanjutkan di Seminari Menengah St. Petrus Kanisius Mertoyudan sebagai guru/pamong tahun 1963-1964.
Selepas orientasi kerasulan, Frater Tan belajar teologi di Yogyakarta (1964-1968) hingga ia menerima Tahbisan tonsura dan tahbisan rendah pada 24 Juli 1962 di Magelang melalui tangan Mgr. Albers.
Tahbisan Diakon diterima Frater Tan pada 12 Mei 1967 Jogyakarta oleh Kardinal Justinus Darmoyuwono SJ dan beberapa bulan berselang, tepatnya pada 31 Juli 1967 juga oleh Kardinal Darmoyuwono.
Pater Tan menjalani formasi Tersiat dalam rentang waktu tahun 1969-1970 di Manila dan Jakarta.
Akhirnya, pada 15 Agustus 1974, Pater Tan mengucapkan kaul akhir di Jakarta dengan gradus coadiutor spiritualis.
Di masa tuanya, Pater Tan dipindahkan ke Rumah Jompo Girisonta Semarang, akan tetapi dengab satu syarat, yaitu dibuatkan taman dan kolam kecil di depan kamarnya.
Kamis (19/9/2019) pagi, wartawan BeritaManado.com ditemani Pater Windar Santoso SJ bermaksud menemui Pater Tan untuk melakukan wawancara singkat, akan tetapi kata seorang petugas taman beliau sedang berada di Rumah Sakit.
Sekitar pukul 18.05 WIB diperoleh kabar dukacita bahwa Pater Tan telang meninggal dunia di rumah sakit.
Kamis malam itu juga, jenazah Pater Tan dibawa ke Kapel Wisma Emmaus Girisonta untuk disemayamkan sekaligus dilakukan Misa Requeiem.
Jumat (20/9/2019) beberapa rekan Jesuit datang untuk melayat sekaligus untuk berdoa bagi keselamatan jiwa almarhum Pater Tan dan pukul 11.00 WIB dilanjutkan dengab upacara pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai Girisonta.
Provinsial Serikat Jesus Indonesia Pater Petrus Sunu Hardiyanta SJ menuturkan bahwa semoga seluruh karya dan pengabdian Pater Tan dapat menjadi inspirasi bagi anak muda yang sedang menempuh pendidikan sebagai calon imam Jesuit.
“Khusus bagi para Imam maupun Bruder Jesuit, kiranya keaetiaan menjalani panggilan Patet Tan juga dapat menjadi bagian dari panggilan kita sebagai Jesuit di tengah-tengah gereja dan bangsa Indonesia,” harap Pater Harsiyanta.
Berikut ini Riwayat Tugas Pater Fransiskus Xaverius Tandean SJ:
Pastor Paroki Kebondalem Semarang tahun 1969-1970
Pastor Paroki Toasebio Jakarta tahun 1970-1971
Guru Kolese Kanisius Jakarta tahun 1971-1979
Tugas Khusus tahun 1979-1982
Asistensi di EAPI Manila tahum 1982-1986
Studi Family Life Manila tahun 1986-1990
Direktur RR Panti Samadi, Klender Jakarta tahun 1990-1996
Sabatikal Filipina tahun 1996-1997
Sekretaris Yayasan Loyola Semarang tahun 1997-2006
Dosen Konseling Perkawinan UNIKA Semarang tahun 1997-2011
Admonitor Superior Komunitas Kolese Loyola Semarang tahun 2006-2011
Pendoa untuk Gereja dan Serikat Ungaran tahun 2011 hingga wafatnya