
Langowan, BeritaManado.com — Kawanua Se Dunia Australia Incorporated (KSD Australia) berbagi sukacita Natal dan Tahun Baru dengan memberikan bingkisan tas sekolah kepada murid-murid SMP di dua lokasi berbeda di Kecamatan Langowan Selatan, Minahasa.
Kegiatan pertama berlangsung pada 20 Desember 2024 di Desa Palamba dan dilanjutkan pada 13 Januari 2025 di SMPN 4 Langowan, Desa Atep.
Bingkisan ini merupakan hasil dari penggalangan dana Program Desa Cerdas yang dilaksanakan KSD Australia bersama komunitas diaspora Indonesia di Melbourne.
Penggalangan dana tersebut dilakukan pada 12 Oktober 2024 di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne, Australia.
Bingkisan yang disalurkan berupa tas sekolah itu diharapkan dapat membantu meningkatkan semangat belajar bagi siswa-siswa di daerah tersebut.
Proses penyaluran bingkisan ini dilakukan oleh perwakilan KSD Australia di Minahasa, yaitu Perry Liando dan Helena Pandi, yang berkoordinasi dengan Bonny Kelung, Hukum Tua Desa Palamba, serta Grace Kayuwatu SPd, Kepala Sekolah SMPN 4 Langowan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Program Desa Cerdas (Smart Village Program) di Minahasa Raya,” ungkap Ketua KSD Australia, Jeffry Merril Liando.
Program ini memiliki berbagai inisiatif, antara lain Pengembangan Desa Digital melalui implementasi Sistem Informasi Desa OpenSID, Pendidikan Desa yang meliputi pengembangan literasi komputer dan Bahasa Inggris, serta pemberian bantuan pendidikan seperti bingkisan yang telah disalurkan.
Program Desa Cerdas (Digital, Eko, Budaya, dan Pariwisata) dirancang untuk mendukung dan membina pembangunan desa atau ro’ong di Minahasa Raya.
Antara lain dalam bidang digital seperti implementasi sistem informasi desa OpenSID dan pendidikan.
Demikian juga di bidang pariwisata, eko-lingkungan, dan budaya yang selaras dengan ketentuan SDGs Desa (Sustainable Development Goals) dan prioritas penggunaan Dandes (Dana Desa).
Tujuannya antara lain untuk mendukung dan membantu dalam pengembangan desa binaan.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan indeks desa dan status desa binaan, baik itu dari Desa Berkembang menjadi Desa Maju, bahkan hingga menjadi Desa Mandiri.
Pemberdayaan desa menjadi fokus program ini yang menjembatani akses akan pengetahuan, keahlian, sumber-sumber, dan pasar untuk desa binaan.
Ke depan, program ini akan melanjutkan pengembangan sistem informasi desa OpenSID yang akan dipimpin oleh Yaulie Rindengan dari Universitas Sam Ratulangi Manado selaku Direktur Program Desa Cerdas KSD Australia.
Sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pembangunan desa yang lebih efisien dan transparan.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, KSD Australia berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat desa di Minahasa Raya, membantu menciptakan desa yang lebih cerdas dan maju, serta mempererat hubungan antara diaspora Indonesia di Australia dengan tanah air.
(***/jenlywenur)