Manado-Nasib 28 siswa SMPN 10 Manado yang mengisi acara dalam Festival Klabat di Bali untuk kembali pulang ke Manado, semakin tak pasti.
Pasalnya, rencana pulang tanggal 17 Oktober akhirnya meleset berhubung pihak travel yang menangani akomodasi para peserta sejak awal keberangkatan, kini hilang kontak.
Tidak hanya itu, pihak travel pun tidak membayar biaya penginapan hotel sehingga membuat para siswa, sejumlah orangtua dan guru pendamping semakin kebingungan terlantar di Bali.
Beruntung, pihak hotel memberi keringanan kepada para siswa ini untuk menginap sampai Selasa (18/6/2016) pukul 05.00 Wita, sebelum akhirnya atas bantuan Brimob Bali, para siswa kemudian dibawa ke asrama Polda Bali.
Informasi yang berhasil dihimpun, saat ini seluruh siswa, orangtua dan guru diungsikan di asrama Polda sambil menunggu kepastian tiket pulang ke Manado.
Salah satu guru yang ikut dalam rombongan mengatakan, sejak kemarin pihak travel sudah tidak memberi kabar dan sulit dihubungi.
“Katanya besok (18/6/2016) pulang, tapi tidak tahu jam berapa. Lalu sudah tidak bisa dihubu gi sampai sekarang,” kata guru yang minta namanya tidak dipublikasi.
Sampai pukul 06.14 Wita, siswa-siswa SMPN 10 Manado untuk sementara ditampng di Asrama Polri Sanglah Denpasar, sambil menunggu kepastian tiket pulang ke Manado.(findamuhtar)