Manado — International Conference on Christian and Inter Religious Studies (ICC-IRS) 2019 yang baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia sedang berlangsung di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado mulai 11 Desember 2019 pagi tadi dan akan ditutup pada 14 Desember 2019.
Pertemuan internasional perdana yang menghadirkan para peneliti, dosen dan praktisi serta pembicara dari sejumlah perguruan tinggi baik dalam dan luar negeri ini dilaksanakan dengan mengusung tema Christian Studies in Disruptive Era.
Hadir mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Plt Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Utara Drs Paulus Tamaka MSi mengatakan, dengan banyaknya para dosen dan pembicara yang ada, maka lewat conference ini diharapkan bisa memberi sumbangsih dalam peningkatan mutu pendidikan agama Kristen.
“Pendidikan agama Kristen perlu ditingkatkan untuk memajukan sumber daya manusia yang ada di daerah ini, ICC-IRS ini tentu diharapakan bisa untuk itu,” ujar Paulus Tamaka.
Harapan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tersebut pun sinergi dengan sasaran Direktorat Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen, dimana lewat Direktur Pendidikan Kristen Pontus Sitorus mengungkapkan, dalam menghadapi era disruptif, pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama harus mengambil langkah serius dalam pengembangan kualitas pendidikan nasional.
“Melalui konferensi seperti ini, negara-negara yang terlibat bisa berbagi wawasan mengenai isu-isu keagamaan, psikologi, konseling, musik dan psikoterapi yang merupakan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan,” kata Pontus.
Sementara itu, sebagai tuan rumah pertama dari kegiatan internasional yang diprogramkan Dirjen Bimas Kristen ini, IAKN Manado juga punya harapan agar konferensi ini bisa menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh pendidikan kristen saat ini serta menghasilkan kebijakan dan model pembelajaran agama Kristen yang bisa diimplementasikan langsung dalam pengajaran di sekolah maupun perguruan tinggi, sebagaimana yang disampaikan Rektor IAKN Manado Dr Jeane M Tulung STh MPd dalam pembukaan konferensi.
“Kami berharap agar konferensi internasional ini dapat memberikan pandangan baru mengenai isu terkini khususnya dalam konteks ilmu pengetahuan serta keagamaan,” ucap Jeane.
(srisurya)