Manado, BeritaManado.com — Setiap periode kepemimpinan kepala daerah dan pasangannya di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing.
Kepemimpinan yang berhasil tidak hanya ditentukan oleh kebijakan yang diterapkan, tetapi juga oleh hubungan yang terjalin antara kepala daerah dan wakilnya.
Pada masa kepemimpinan 9 tahun Olly Dondokambey-Steven Kandouw (ODSK), banyak hal positif yang bisa dijadikan pelajaran bagi pasangan kepala daerah dan wakilnya yang terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 lalu.
Salah satu hal yang mencolok dari kepemimpinan ODSK adalah keharmonisan antara keduanya yang menjadi modal kuat dalam tata kelola pemerintahan yang baik atau good governance.
Menurut pengamat politik sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Dr Ferry Daud Liando, hubungan harmonis antar elite politik penyelenggara pemerintahan merupakan salah satu kekuatan utama yang menjaga kestabilan dalam pemerintahan.
Tanpa harmonisasi, keseimbangan pemerintahan bisa terganggu dan cita-cita politik yang ingin dicapai pun akan sulit terwujud.
Di Indonesia, pasangan kepala daerah yang mampu menjaga keharmonisan selama dua periode pemerintahan sangat jarang, apalagi jika kepemimpinan tersebut berjalan hingga tahun kesembilan.
Sebagian besar pasangan kepala daerah justru mengalami konflik berkepanjangan yang berdampak buruk pada jalannya pemerintahan.
Di Sulawesi Utara sendiri, hampir seluruh kabupaten dan kota mengalami konflik antara pasangan kepala daerah, bahkan ada yang sudah terlibat perseteruan sejak setelah dilantik.
Penyebab konflik tersebut biasanya berkaitan dengan kewenangan masing-masing, seperti perebutan promosi jabatan birokrasi dan pembagian proyek-proyek fisik pemerintah.
Namun, prestasi ODSK dalam menjaga keharmonisan hubungan mereka menjadi sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
Selama sembilan tahun masa kepemimpinan, tak pernah terdengar kabar tentang perseteruan antara Olly Dondokambey dan Steven Kandouw.
Mereka mampu saling melengkapi satu sama lain dan hubungan mereka tetap terjaga hingga akhir periode jabatan.
Hubungan yang harmonis antara kepala daerah dan wakilnya memiliki dampak besar bagi keberlanjutan pemerintahan.
Ketika terjadi konflik, banyak sisi negatif yang muncul.
Di antaranya adalah hilangnya keteladanan bagi rakyat yang dipimpin, terpecahnya birokrasi akibat adanya dua kekuatan yang saling bersaing, meningkatnya saling curiga, serta matinya koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Oleh karena itu, penting bagi pasangan kepala daerah dan wakilnya untuk menjaga hubungan harmonis agar pemerintahannya tetap stabil dan terarah.
“Apa yang sudah dilakukan ODSK ini setidaknya menjadi suatu legacy atau warisan bagi pasangan kepala daerah dan wakilnya,” ungkap Ferry Liando.
Ferry juga berharap agar pasangan kepala daerah yang akan dilantik pada Kamis (20/2/2025) hari ini, dapat mempelajari dan mencontoh apa yang telah dicapai oleh ODSK dalam menjaga keharmonisan dan mencegah konflik.
“Kita berharap pasangan kepala daerah dan wakilnya yang baru dilantik akan mampu menjaga keharmonisan dan mencegah konflik. Ini adalah harapan kita bersama untuk kemajuan Sulawesi Utara,” tandasnya.
Sebab keharmonisan dalam pemerintahan bukan hanya soal kedekatan pribadi antara kepala daerah dan wakilnya, tetapi lebih dari itu tentang menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi para birokrat dan masyarakat.
Dengan menjaga keharmonisan, mereka dapat mewujudkan kebijakan-kebijakan yang bermanfaat bagi rakyat dan membawa Sulawesi Utara menuju kemajuan yang lebih baik.
(***/jenlywenur)