Manado – Festival Teater se-Sulut Tahun 2013 dalam rangka ulang tahun ke-9 Teater Nadi Kota Manado, Rabu (23/10) kemarin resmi dibuka. Sebanyak 5 tim teater baik kategori umum dan remaja menampilkan kemampuan seni panggung terbaik mereka, untuk memenuhi kriteria ketat yang sudah ditetapkan dewan juri, baik penyutradaraan, pemeranan, artistik dan sebagainya.
“Kalau melihat kualitas teater yang tampil di hari pertama, saya yakin para tim untuk hari kedua harus bekerja ekstra keras merebut poin,” ujar Ketua Dewan Juri Christian Lumenta, alumni Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung.
Selain Lumenta, Teater Nadi juga memilih dua juri berkualitas lainnya yaitu Fajar Gultom lulusan STSI Bandung yang kini menjadi pelatih teater di Kabupaten Kepulauan Sangihe serta Erick Dajoh, aktor teater Sulut yang karyanya telah lama diakui para seniman daerah bahkan nasional.
Sementara itu, Frangki Kalumata mewakili Kepala Taman Budaya Sulut memuji eksistensi Teater Nadi dalam mencetus festival ini. “Ini bukan sekedar festival, tapi ini adalah pesta para seniman. Saya harapkan ini jadi transformasi antara peteater muda dan tua untuk menghapus dinding pembatas senioritas atau junior di antara seniman teater di Sulut,” pesan Kalumata.
Diketahui, kemarin telah tampil 5 tim teater masing-masing Teater Boasiger Jemaat GMIM Tasik Sindulang II, Teater Sodanama SMA Kr Eben Haezar Manado Grup I, Teater Golgota Jemaat GMIM Golgota Perkamil Manado, Teater Bukit Berbunga Amurang dan Teater Skayouth Sonder.
Sementara, tampil Kamis (24/10) hari ini adalah Teater Sodanama SMA Kr Eben Haezar Manado Grup II, Teater 909 SMAN 4 Manado, Teater Paris SMAN 9 Manado, Teater Kartel dan Teater Permak.
“Festival dimulai jam 13:00 Wita, dan pada 25 Oktober ada workshop penyutradaraan dan pemeranan. Pada 26 Oktober malam puncam penghargaan,” jelas Ketua Panitia Leiden Sahensolar SPdK. (Agust Hari)
Manado – Festival Teater se-Sulut Tahun 2013 dalam rangka ulang tahun ke-9 Teater Nadi Kota Manado, Rabu (23/10) kemarin resmi dibuka. Sebanyak 5 tim teater baik kategori umum dan remaja menampilkan kemampuan seni panggung terbaik mereka, untuk memenuhi kriteria ketat yang sudah ditetapkan dewan juri, baik penyutradaraan, pemeranan, artistik dan sebagainya.
“Kalau melihat kualitas teater yang tampil di hari pertama, saya yakin para tim untuk hari kedua harus bekerja ekstra keras merebut poin,” ujar Ketua Dewan Juri Christian Lumenta, alumni Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung.
Selain Lumenta, Teater Nadi juga memilih dua juri berkualitas lainnya yaitu Fajar Gultom lulusan STSI Bandung yang kini menjadi pelatih teater di Kabupaten Kepulauan Sangihe serta Erick Dajoh, aktor teater Sulut yang karyanya telah lama diakui para seniman daerah bahkan nasional.
Sementara itu, Frangki Kalumata mewakili Kepala Taman Budaya Sulut memuji eksistensi Teater Nadi dalam mencetus festival ini. “Ini bukan sekedar festival, tapi ini adalah pesta para seniman. Saya harapkan ini jadi transformasi antara peteater muda dan tua untuk menghapus dinding pembatas senioritas atau junior di antara seniman teater di Sulut,” pesan Kalumata.
Diketahui, kemarin telah tampil 5 tim teater masing-masing Teater Boasiger Jemaat GMIM Tasik Sindulang II, Teater Sodanama SMA Kr Eben Haezar Manado Grup I, Teater Golgota Jemaat GMIM Golgota Perkamil Manado, Teater Bukit Berbunga Amurang dan Teater Skayouth Sonder.
Sementara, tampil Kamis (24/10) hari ini adalah Teater Sodanama SMA Kr Eben Haezar Manado Grup II, Teater 909 SMAN 4 Manado, Teater Paris SMAN 9 Manado, Teater Kartel dan Teater Permak.
“Festival dimulai jam 13:00 Wita, dan pada 25 Oktober ada workshop penyutradaraan dan pemeranan. Pada 26 Oktober malam puncam penghargaan,” jelas Ketua Panitia Leiden Sahensolar SPdK. (Agust Hari)