Bitung, BeritaManado.com – Memasuki hari ke-5 sekolah partai calon kepala daerah gelombang pertama PDI Perjuangan, Maurits Mantiri mengaku harus menyelesaikan ratusan soal psikotes, Selasa (25/08/2020).
Sekolah partai calon kepala daerah ini digelar secara virtual mulai tanggal 21 hingga 27 Agustus 2020 dan di hari ke-5 kata dia adalah sesi menjawab soal-soal psikotes.
“Tiap soal harus dijawab secepatnya mengingat ada batas waktu yang diberikan. Setelah dijawab, tidak bisa lagi dikeroksi alias sudah paten dan langsung terkirim ke DPP,” kata Maurits.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bitung ini juga mengaku, ada sekitar 300an soal yang harus dijawab dan setiap jam peserta diberikan kesempatan untuk istrahat hanya lima menit kemudian kembali ke layar monitor.
“Yang menarik, setiap akan masuk sesi tes, wajah peserta harus melewati scan menggunakan aplikasi khusus. Jika tidak terbaca maka otomatis tidak bisa mengikuti tes,” katanya.
Demikian pula saat menerima materi, kata bakal calon wali kota Bitung ini, peserta diwajibkan untuk melakukan scan wajah sebagai pengganti absen kehadiran mengikuti materi.
“Saat mengikuti materi, semua gerak-gerik diperhatikan dan bakal langsung mendapat teguran jika dianggap tidak menyimak,” katanya.
Maurits sendiri mengaku enjoy mengikuti sekolah partai yang digelar secara daring itu, kendati harus mulai dari pukul 08.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita dengan mendapatkan berbagai materi terkait kepartaian, pancasila dan meyusun program-program kemasyarakatan.
“Saya menikmatinya, walaupun harus duduk berjam-jam tapi ada kenikmatan dan keunikan tersendiri belajar secara daring jika dibandingkan dengan tatap muka,” katanya sambil tertawa.
Sementara itu, sekolah partai calon kepala daerah gelombang pertama ini diikuti 129 peserta di sejumlah wilayah di Indonesia.
Dan dari informasi, Rabu (26/08/2020), giliran Hengky Honandar yang bakal mulai mengikuti sekolah partai gelombang kedua bersama sejumlah calon kepala daerah lainnya dari PDI Perjuangan.
(abinenobm)