Bitung – Sepi dan merugi, itulah gambaran Pasar Pinasungkulan Sagerat menurut puluhan pedagang yang mendatangi Kantor DPRD Kota Bitung, Senin (4/11). Para pedagang mengaku harus memutar otak agar tetap bisa bertahan berjualan. Mulai dari berjualan diluar lokasi pasar hingga mencuri-curi kesempatan untuk berjualan di Pasar Girian, Pasar Winenet dan Pasar Cita.
“Kalau ketahuan kami berjualan di Pasar Girian, Pasar Winenet dan Pasar Cita kami diusir seasama pedagang. Padahal kami juga ingin mencari makan seperti pedagang di Pasar Girian, Pasar Winenet dan Pasar Cita,” kata salah satu perwakilan pedagang, Romy Malik.
Malik mengatakan, jika hanya mengandalkan berjualan di Pasar Sagrat maka mereka tidak akan makan setiap hari. “Bagaimana mau berjualan kalau pasar hanya ramai setiap hari Jumat disaat PNS menggelar kerja bakti. Itupun hasilnya tidak bisa menutupi kerugin yang kami tanggung selama direlokasi dari Pasar Girian,” katanya.
Selain hari Jumat, menurut Malik, pada saat ada kegiatan dari Pemkot baru situasi pasar ramai pengunjung. Itupun kata dia pengunjung yang datang untuk mengikuti kegiatan, bukan karena berbelanja.
“Barang dagangan banyak yang rusak karena tidak laku. Belum lagi rekan-rekan lain yang berjualan bahan basah seperti ikan dan sayur-sayur pasti setiap hari dibuang karena tidak laku,” katanya.
Ia sendiri mengaku permasalahan ini sebenrnya sudah diketahui Pemkot, karena setiap ada pejabat yang berkunjung ke Pasar Sagerat pasti masalah itu disampaikan. Tapi sayangnya, Pemkot hanya sapai mendengar dan tetap membiarkan para pedagang memanggung rugi karena dagangan tidak laku.
“Kami hanya diminta sabar dan sabar setiap keluhan itu disampaikan. Apa dengan kata sabar kami dapat menghudupi keluraga, sampaia kapan kami harus bersabar,” katanya.
Mendengar keluhan itu, Anggota DPRD, Victor Tatanude menyatakan sangat prihatin dengan nasib yang dialami pedagang Pasar Sagerat. Apalagi ketika mereka diusir ketika berjualan di pasar lain.
“Ini harus segera diselesaikan dan disikapi, kasihan mereka jika terus begini. Kami berharap bagian sekretariat bisa mengagendakan untuk menggear rapat dengar pendapat lintas komisi agar permasalahan ini cepat selesai,” kata Tatanude.(abinenobm)
Bitung – Sepi dan merugi, itulah gambaran Pasar Pinasungkulan Sagerat menurut puluhan pedagang yang mendatangi Kantor DPRD Kota Bitung, Senin (4/11). Para pedagang mengaku harus memutar otak agar tetap bisa bertahan berjualan. Mulai dari berjualan diluar lokasi pasar hingga mencuri-curi kesempatan untuk berjualan di Pasar Girian, Pasar Winenet dan Pasar Cita.
“Kalau ketahuan kami berjualan di Pasar Girian, Pasar Winenet dan Pasar Cita kami diusir seasama pedagang. Padahal kami juga ingin mencari makan seperti pedagang di Pasar Girian, Pasar Winenet dan Pasar Cita,” kata salah satu perwakilan pedagang, Romy Malik.
Malik mengatakan, jika hanya mengandalkan berjualan di Pasar Sagrat maka mereka tidak akan makan setiap hari. “Bagaimana mau berjualan kalau pasar hanya ramai setiap hari Jumat disaat PNS menggelar kerja bakti. Itupun hasilnya tidak bisa menutupi kerugin yang kami tanggung selama direlokasi dari Pasar Girian,” katanya.
Selain hari Jumat, menurut Malik, pada saat ada kegiatan dari Pemkot baru situasi pasar ramai pengunjung. Itupun kata dia pengunjung yang datang untuk mengikuti kegiatan, bukan karena berbelanja.
“Barang dagangan banyak yang rusak karena tidak laku. Belum lagi rekan-rekan lain yang berjualan bahan basah seperti ikan dan sayur-sayur pasti setiap hari dibuang karena tidak laku,” katanya.
Ia sendiri mengaku permasalahan ini sebenrnya sudah diketahui Pemkot, karena setiap ada pejabat yang berkunjung ke Pasar Sagerat pasti masalah itu disampaikan. Tapi sayangnya, Pemkot hanya sapai mendengar dan tetap membiarkan para pedagang memanggung rugi karena dagangan tidak laku.
“Kami hanya diminta sabar dan sabar setiap keluhan itu disampaikan. Apa dengan kata sabar kami dapat menghudupi keluraga, sampaia kapan kami harus bersabar,” katanya.
Mendengar keluhan itu, Anggota DPRD, Victor Tatanude menyatakan sangat prihatin dengan nasib yang dialami pedagang Pasar Sagerat. Apalagi ketika mereka diusir ketika berjualan di pasar lain.
“Ini harus segera diselesaikan dan disikapi, kasihan mereka jika terus begini. Kami berharap bagian sekretariat bisa mengagendakan untuk menggear rapat dengar pendapat lintas komisi agar permasalahan ini cepat selesai,” kata Tatanude.(abinenobm)