Salah satu titik api di kawasan konservasi Tangkoko
Bitung – Hanya dalam hitungan 46 hari, luas kawasan konservasi Tangkoko mencapai ribuan hektar (ha) terbakar. Dan dari sejarah kebakaran di kawasan konservasi Tangkoko dari tahun ke tahun, tahun 2015 inilah yang paling dahsyat karena presentasinya melonjak hingga 700% dari presentasi kebakaran sebelumnya.
Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah Satu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut, Ashari, kebakaran wilayah konservasi Tangkoko kini telah mencapai 1.523 ha. Dan hingga data ini dirilis, sejumlah titik api di kawasan konservasi Tangkoko masih menyala serta terus merambat.
“Data luasan kebakaran itu adalah data akhir bulan September dan kemungkinan besar luasan yang terbakar akan bertambah mengingat api di kawasan konservasi Tangkoko belum dikuasai sepenuhnya,” kata Ashari, Kamis (1/10/2015).
Ashari mengatakan, titik api pertamakali muncul di kawasan konservasi Tangkoko tanggal 16 Agustus 2015. Kemudian disusul titik-titik api lainnya yang terus menyebar hingga saat ini.
“Upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh para relawan dan Manggala Agni dilapangan,” katanya.
Sesuai data kebakaran, tahun 2012 luasan kawasan konservasi Tangkoko yang terbakar seluas 250 ha, tahun 2013 seluas 150 ha dan tahun 2014 seluas 200 ha. Sedangkan tahun ini data sementara api sudah membakar 1.523 ha dari luasan kawasan konservasi yang terdiri dari Cagar Alam (CA) Tangkoko seluas 8.745 ha, CA Dua Sudara seluas 4.299 ha, Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih seluas 615 ha dan TWA Batuangus seluas 635 ha.(abinenobm)
Salah satu titik api di kawasan konservasi Tangkoko
Bitung – Hanya dalam hitungan 46 hari, luas kawasan konservasi Tangkoko mencapai ribuan hektar (ha) terbakar. Dan dari sejarah kebakaran di kawasan konservasi Tangkoko dari tahun ke tahun, tahun 2015 inilah yang paling dahsyat karena presentasinya melonjak hingga 700% dari presentasi kebakaran sebelumnya.
Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah Satu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut, Ashari, kebakaran wilayah konservasi Tangkoko kini telah mencapai 1.523 ha. Dan hingga data ini dirilis, sejumlah titik api di kawasan konservasi Tangkoko masih menyala serta terus merambat.
“Data luasan kebakaran itu adalah data akhir bulan September dan kemungkinan besar luasan yang terbakar akan bertambah mengingat api di kawasan konservasi Tangkoko belum dikuasai sepenuhnya,” kata Ashari, Kamis (1/10/2015).
Ashari mengatakan, titik api pertamakali muncul di kawasan konservasi Tangkoko tanggal 16 Agustus 2015. Kemudian disusul titik-titik api lainnya yang terus menyebar hingga saat ini.
“Upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh para relawan dan Manggala Agni dilapangan,” katanya.
Sesuai data kebakaran, tahun 2012 luasan kawasan konservasi Tangkoko yang terbakar seluas 250 ha, tahun 2013 seluas 150 ha dan tahun 2014 seluas 200 ha. Sedangkan tahun ini data sementara api sudah membakar 1.523 ha dari luasan kawasan konservasi yang terdiri dari Cagar Alam (CA) Tangkoko seluas 8.745 ha, CA Dua Sudara seluas 4.299 ha, Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih seluas 615 ha dan TWA Batuangus seluas 635 ha.(abinenobm)