Bitung, Beritamanado.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih Kelurahan Batuputih Bawah Kecamatan Ranowulu rupanya tak mempengaruhi kunjungan wisatawan.
Dari informasi, sejumlah rombongan wisatawan masih terlihat lalu-lalang masuk kawasan TWA kendati Manggala Agni menyatakan lokasi itu siaga satu Karhutla.
“Harusnya kawasan TWA ditutup sementara dari kunjungan wisatwan oleh BKSDA untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Koordinator Relawan Karhutla Kota Bitung, Wesly Tamasiro, Senin (30/09/2019).
Apalagi kata Wesly, Manggala Agni telah menyatakan kawasan TWA siaga satu Karhutla sehingga tidak aman untuk aktivitas wisata.
“Kami berharap BKSDA lebih mengutamakan keselamatan wisatawan daripada mengejar jumlah kunjungan karena kondisi TWA saat ini tidak aman untuk dikunjungi wisatawan,” katanya.
Menanggapi soal TWA belum ditutup dari aktivitas pariwisata akibat Karhutla, Kepala Seksi Wilayah Satu BKSDA Sulut, Yakub Ambagau menyatakan itu bukan wewenang mereka.
“Yang memutuskan kapan kawasan harus ditutup untuk keamanan pengunjung adalah Balai KSDA, karena Balai KSDA yang diberikan kewenangan oleh Undang Undang mengelola kawasan TWA Batuputih,” kata Yakob.
Soal status bendera merah kata Yakub Manggala Agni punya standar sendiri dan tidak apa-apa.
“Tapi soal tutup atau buka kawasan untuk pengunjung itu Balai KSDA, bukan kami,” katanya.
Sementara itu, Daops Manggala Agni Kota Bitung, Toyib Hambali H Mokoagow SH sendiri menyatakan, dari bulan Juli, pihaknya sudah menaikkan bendera warna merah yang berarti siaga satu atau kondisi ekstrim Karhutla.
“Itu sesuai kondisi cuaca dan kejadian Karhutla,” kata Hambali.
Senior MPAB Justitia Unsrat menjelaskan, ada empat ketogori warna bendera yang dikibarkan untuk memberikan gambaran kondisi Karhutla .
“Warna Hijau siaga empat, Biru siaga tiga, Kuning siaga dua dan Merah siaga satu atau ekstrim,” katanya.
(abinenobm)