Minsel, BeritaManado.com – Minyak goreng subsidi dengan merek Minyakita sulit didapatkan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Kelangkaan ketersediaan minyak goreng subsidi tersebut, menyebabkan harganya meroket di pasaran hingga menembus Rp18.000 hingga Rp20.000 untuk kemasan 1 liter.
Angka tersebut jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp14.000 per liter.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Minsel melalui Kepala Bidang Perdagangan, Ivana Karundeng membenarkan minyak goreng subsidi merek Minyakita sulit diperoleh masyarakat.
“Dari hasil pemantauan beberapa minggu yang lalu di Pasar 54 Amurang, memang tidak ada minyak goreng subsidi merek Minyakita,” ungkap Ivana.
“Hasil pemantauan ini langsung kami laporkan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut),” katanya lagi.
Setelah laporan tersebut dikatakan Kabid Perdagangan, dalam dua minggu terakhir ini sudah mulai ada Minyakita di Pasar 54 Amurang.
“Namun harganya masih tinggi, dijual masih di atas HET, karena stok yang ada masih kurang,” ucap Ivana.
Menurut Kabid Perdagangan, kelangkaan ini pun sudah ditelusuri dan didapati dari sejumlah pedagang bahwa Minyakita dijual dengan sistem bundling.
“Ternyata Minyakita dijual dengan sistem dipaketkan dengan produk lain, misalnya mentega atau sirup. Temuan ini juga telah kami laporkan untuk ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Selain Minyakita yang langka, Kabid Perdagangan mengungkapkan bahwa ternyata minyak goreng curah juga mulai jarang ditemui di pasaran.
“Dari pengawasan dan pemantauan yang kami lakukan di sejumlah penyalur minyak goreng curah rakyat (menggunakan aplikasi Simirah), didapati ternyata mereka sudah tidak aktif beroperasi lagi,” ujar Ivan.
TamuraWatung