Sangihe, BeritaManado.com – Gempa tektonik yang mengguncang wilayah Jailolo dan Maluku Utara berkekuatan 7,1 SR Magnitudo membuat warga Sulawesi Utara (Sulut) sempat panik.
Gempa susulan beberapa kali terjadi di wilayah Sulut, bahkan berdampak hingga ke Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Tak menutup kemungkinan masyarakat Sangihe mengandaikan gempa yang terjadi juga akibat Gunung Api Awu.
Menurut mereka Gunung Api Awu mulai menunjukan aktivitasnnya.
Namun hal ini dibantah Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Awu Endi T Bina. Diutarakan Bina, memang hingga saat ini Gunung Api Awu masih aktif. Namun, terkait gempa tektonik tidak ada pengaruhnya.
“Sampai saat ini Gunung Api Awu masih aktif, namun masih berstatus normal atau level satu. Terkait dengan gempa tektonik yang juga terekam pada seismograf kami, tidak berpengaruh terhadap aktivitas gunung api Awu, artinya dalam rekaman belum menunjukan gempa Vulkanik akibat gempa yang terjadi, jadi masih aman,” ujar dia.
Bina menjelaskan, pada tahun 2019 ini tercatat di alat seismograf ada beberapa kali terjadi gempa vulkanik, tetapi status dari Gunung Api Awu itu bertatus normal.
“Untuk tahun 2019 ada beberapa kali terjadi gempa vulkanik, tapi masih termasuk normal, ini menandakan bahwa gunung ini tetap giat, namun tidak signifikan aktivitasnya. Karena itu kegiatan biasa dibawah kawah gunung api,” ungkapnya.
Lanjut dia menjelaskan terkait dengan kuba lava yang ada di kawah Gunung Api Awu disebabkan naiknya magma ke permukaan kawah, namun hanya didorong dengan suplai energy yang kecil dari dalam.
“Karakter Gunung Api Awu sangat berbeda dengan Gunung Api Karangetang yang terus memuntahkan lavanya. Gunung Api Awu memang masih aktif namun belum memiliki energy yang cukup besar untuk mendorong naiknya magma, makanya terjadi pertumbuhan kubah lava, tapi sejauh ini masih aman,” tandasnya.
(Christ)