Langowan, BeritaManado.com – Bertempat di Lapangan Schwarz, Langowan, Kabupaten Minahasa, Rabu (6/6/2018), Wakil Gubernur Sulawesi Utara,Drs. Steven Kandouw bersama Ketua Tim Penggerak PKK Sulut, Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan dan Wakil Ketua TP- PKK dr Kartika Devi Kandouw-Tanos, menghadiri Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat provinsi.
Pencanangan BBGRM ini dirangkaikan dengan lomba poco-poco antar Dharma Wanita dan TP-PKK se-Kabupaten Minahasa.
Wagub Steven Kandouw dalam sambutan mengatakan, bulan bhakti gotong royong oleh pemerintah pusat harus kita peringati setiap tahun karena negara yang kita cintai republik Indonesia dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai pulau Rote semua dibentuk, dibangun, dijaga karena gotong royong.
“Pentingnya gotong royong harus kita pupuk, jaga dan dilestarikan. Khusus di Sulut gotong royong ini menjadi nilai kepribadian yang paling dalam. Di bagian selatan nyiur melambai ini gotong royong disebut moposat, bagian utara mapaluse dan di Minahasa raya disebut mapalus semua itu tidak lain gotong royong,” ujar Steven Kandouw.
Lanjut Steven Kandouw, acara ini bukan acara seremonial semata melainkan adalah momentum untuk mengingatkan kepada masyarakat bedanya kerja sendiri dan kerja gotong royong dalam segala aspek kehidupan dalam masyarakat.
“Tiga tahun lalu Sulut jadi tuan rumah Presiden Jokowi sempat hadir kebetulan dilaksanakan di tempat kediaman bapak Gubernur di Kolongan waktu itu pak Gubernur belum jadi Gubernur,” tandas Kandouw.
Lebih lanjut Steven Kandouw mengatakan, pentingya nilai -nilai gotong royong harus dipupuk, jaga dan lestarikan dalam segala aspek religi, sosial, budaya, stabilitas keamanan dan lainnya.
“Implementasi gotong royong mutlak kita mentransformasikan ejawantakan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Kandouw.
Lanjut Steven Kandouw, Gubernur Olly Dondokambey memberikan macam macam bantuan kepada kelompok tani dan kelompok nelayan, gelar pangan murah, bazar sembako, bakti sosial periksa gula darah, kolesterol dan asam urat gratis, penyerahan bansos untuk panti asuhan, kerja bakti, doorprize dan lain sebagainya.
“Tidak ada kata selain ikut bertanggung jawab sepenanggungan kepada rakyat ini wujud kebersamaan bersama berat sama dipikul ringan sama dijinjing semua itu demi kesejahteraan masyarakat,” harap Kandouw
Lebih jauh Steven Kandouw mengajak masyarakat budayakan gotong royong untuk melawan radikalisme dan fundalmentalisme karena sudah menusuk sampai ke sendi sendi kehidupan tanpa disadari mulai lembaga agama sampai lembaga pendidikan.
“Paham radikalisme dan fundalmentalisme ini sudah menjadi momok, jangan sampai di Sulut ini disusupi oleh benih-benih seperti itu,” tutup Wagub Kandouw.
Diketahui penyelenggaraan BBGRM dilakukan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat dengan memperoleh dukungan/bantuan dari departemen dan lembaga pemerintah non departemen.
Sedangkan tujuan dari kegiatan BBGRM sendiri adalah untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan menuju pada penguatan integrasi sosial melalui kegiatan – kegiatan gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil – hasil pembangunan.
Turut hadir Ketua Dharma Wanita Sulut, Ny Ivone Lombok-Silangen, Kepala OJK Sulut, Pj Bupati Minahasa Roy Mewoh dan Ketua Tim Penggerak PKK Minahasa, pejabat Eselon 2 di lingkup Pemerintah Provinsi Sulut dan Minahasa.
(***/JerryPalohoon)
Langowan, BeritaManado.com – Bertempat di Lapangan Schwarz, Langowan, Kabupaten Minahasa, Rabu (6/6/2018), Wakil Gubernur Sulawesi Utara,Drs. Steven Kandouw bersama Ketua Tim Penggerak PKK Sulut, Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan dan Wakil Ketua TP- PKK dr Kartika Devi Kandouw-Tanos, menghadiri Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat provinsi.
Pencanangan BBGRM ini dirangkaikan dengan lomba poco-poco antar Dharma Wanita dan TP-PKK se-Kabupaten Minahasa.
Wagub Steven Kandouw dalam sambutan mengatakan, bulan bhakti gotong royong oleh pemerintah pusat harus kita peringati setiap tahun karena negara yang kita cintai republik Indonesia dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai pulau Rote semua dibentuk, dibangun, dijaga karena gotong royong.
“Pentingnya gotong royong harus kita pupuk, jaga dan dilestarikan. Khusus di Sulut gotong royong ini menjadi nilai kepribadian yang paling dalam. Di bagian selatan nyiur melambai ini gotong royong disebut moposat, bagian utara mapaluse dan di Minahasa raya disebut mapalus semua itu tidak lain gotong royong,” ujar Steven Kandouw.
Lanjut Steven Kandouw, acara ini bukan acara seremonial semata melainkan adalah momentum untuk mengingatkan kepada masyarakat bedanya kerja sendiri dan kerja gotong royong dalam segala aspek kehidupan dalam masyarakat.
“Tiga tahun lalu Sulut jadi tuan rumah Presiden Jokowi sempat hadir kebetulan dilaksanakan di tempat kediaman bapak Gubernur di Kolongan waktu itu pak Gubernur belum jadi Gubernur,” tandas Kandouw.
Lebih lanjut Steven Kandouw mengatakan, pentingya nilai -nilai gotong royong harus dipupuk, jaga dan lestarikan dalam segala aspek religi, sosial, budaya, stabilitas keamanan dan lainnya.
“Implementasi gotong royong mutlak kita mentransformasikan ejawantakan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Kandouw.
Lanjut Steven Kandouw, Gubernur Olly Dondokambey memberikan macam macam bantuan kepada kelompok tani dan kelompok nelayan, gelar pangan murah, bazar sembako, bakti sosial periksa gula darah, kolesterol dan asam urat gratis, penyerahan bansos untuk panti asuhan, kerja bakti, doorprize dan lain sebagainya.
“Tidak ada kata selain ikut bertanggung jawab sepenanggungan kepada rakyat ini wujud kebersamaan bersama berat sama dipikul ringan sama dijinjing semua itu demi kesejahteraan masyarakat,” harap Kandouw
Lebih jauh Steven Kandouw mengajak masyarakat budayakan gotong royong untuk melawan radikalisme dan fundalmentalisme karena sudah menusuk sampai ke sendi sendi kehidupan tanpa disadari mulai lembaga agama sampai lembaga pendidikan.
“Paham radikalisme dan fundalmentalisme ini sudah menjadi momok, jangan sampai di Sulut ini disusupi oleh benih-benih seperti itu,” tutup Wagub Kandouw.
Diketahui penyelenggaraan BBGRM dilakukan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat dengan memperoleh dukungan/bantuan dari departemen dan lembaga pemerintah non departemen.
Sedangkan tujuan dari kegiatan BBGRM sendiri adalah untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan menuju pada penguatan integrasi sosial melalui kegiatan – kegiatan gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil – hasil pembangunan.
Turut hadir Ketua Dharma Wanita Sulut, Ny Ivone Lombok-Silangen, Kepala OJK Sulut, Pj Bupati Minahasa Roy Mewoh dan Ketua Tim Penggerak PKK Minahasa, pejabat Eselon 2 di lingkup Pemerintah Provinsi Sulut dan Minahasa.
(***/JerryPalohoon)